Skip to main content

Wafat Nabi (2) | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketiga.

Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Allah mengutus beliau kepada umat manusia seluruhnya serta telah mewajibkan ketaatan atas seluruh jin dan manusia. Dalilnya adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Katakanlah, 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah (Rasulullah) kepada kalian semuanya.'" 1) (Al-A'raf [7]: 158). Melalui beliau, Allah menyempurnakan agama-Nya. Dalilnya adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Pada hari ini (hari Jumat ketika wukuf di Arafah pada waktu haji Wada') telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku lengkapkan nikmat-Ku kepadamu, serta telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu." (Al-Maidah [5]: 3) 2)

Syarah:

1) Ayat ini menunjukkan bahwa Muhammad (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) adalah Rasulullah (utusan Allah) kepada seluruh manusia, dan yang mengutusnya adalah Raja Langit dan Bumi, serta Dzat yang memiliki kekuasaan menghidupkan dan mematikan. Dia 'Azza wa Jalla adalah yang diesakan dengan uluhiyah sebagaimana pula diesakan dalam hal rububiyah. Selanjutnya pada bagian akhir ayat tersebut, Allah memerintahkan agar kita beriman kepada Rasul ini yang merupakan seorang Nabi yang ummi (buta huruf) dan agar kita mengikutinya. Bahwasanya hal itu merupakan sebab untuk memperoleh hidayah 'ilmiyah dan 'amaliyah, yaitu hidayah irsyad dan hidayah taufiq. Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah utusan (Rasul) kepada seluruh tsaqalain (dua beban), yaitu manusia dan jin. Dinamakan tsaqalain adalah karena banyaknya jumlah mereka.

2) Artinya, bahwa agama beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah tetap kekal hingga Hari Kiamat. Tidaklah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam wafat melainkan telah memberikan penjelasan kepada umat tentang segala yang dibutuhkannya berkaitan dengan segala urusannya. Sampai-sampai sahabat Abu Dzar mengatakan, "Tidaklah Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) membiarkan seekor burung yang mengibaskan kedua sayapnya di langit, melainkan beliau telah menyebutkan kepada kami tentang ilmunya." (65)

Salah seorang dari kalangan kaum musyrikin bertanya kepada Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu, "Apakah Nabimu mengajarkanmu sampai masalah tata krama buang air?" Salman menjawab, "Ya!" Beliau telah melarang kami menghadap ke arah kiblat ketika buang air besar atau buang air kecil; juga melarang kami beristinja' dengan kurang dari tiga batu, beristinja' dengan tangan kanan, dan juga melarang beristinja' dengan menggunakan kotoran hewan atau tulang." (66) Jadi Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) telah menjelaskan tentang persoalan agama entah melalui sabdanya, entah dengan perbuatannya dan entah dengan pengakuannya, baik dilakukan secara langsung dari beliau atau sebagai jawaban atas suatu pertanyaan. Perkara paling agung yang dijelaskan oleh beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah masalah tauhid.

Apa saja yang beliau perintahkan, maka hal itu memberi kebaikan bagi umat dalam kehidupan dunianya maupun ukhrawinya; dan apa saja yang dilarang olehnya, maka hal itu membawa keburukan bagi umat dalam kehidupan dunianya maupun ukhrawinya. Apa yang tidak dimengerti oleh sebagian manusia dan dianggap sebagai suatu kesempitan berkaitan dengan perintah dan larangan tersebut, maka hal itu hanya karena cacatnya persepsi, kurangnya kesabaran dan lemahnya agama yang dimiliki. Kalaupun tidak, maka sesungguhnya yang menjadi kaidah umum bahwa Allah 'Azza wa Jalla tidak pernah menjadikan agama ini sebagai suatu yang menyulitkan kita; bahkan agama ini seluruhnya ringan dan mudah. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"... Allah menghendaki kemudahan bagimu..." (Al-Baqarah [2]: 185)

"...dan Dia tidak menjadikan suatu yang menyulitkan (kesempitan) bagi kalian dalam urusan agama ini..." (Al-Hajj [22]: 78)

"... Allah tidak ingin membuat suatu kesulitan bagi kalian..." (Al-Maidah [5]: 6)

Segala puji bagi Allah atas kelengkapan nikmat-Nya dan menyempurnakan agama-Nya.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

65. Dikeluarkan oleh Ahmad, Juz 5, hal. 163.

66. Dikeluarkan oleh Muslim, dalam Kitabuth Thaharah, bab: Al-Istithabah.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog