Skip to main content

Rukun Keempat: Iman Kepada Rasul (2) | Rukun Iman yang Enam | Tingkatan Kedua: Iman | Tingkatan-tingkatan Din | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Kedua.

Ma'rifatud Din.
Mengenal Dinul Islam.

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Aku tidak lain hanyalah manusia biasa seperti kalian; aku bisa lupa serti kalian juga. Maka jika aku lupa, ingatkanlah aku!" (43)

Allah 'Azza wa Jalla mensifati para Rasul itu sebagai manusia yang menempati peringkat paling tinggi dalam menghamba (ubudiyah) kepada-Nya. Allah 'Azza wa Jalla juga memberikan pujian kepada mereka. Tentang Nabi Nuh 'alaihis salam, Allah berfirman, "Sesungguhnya Nuh adalah seorang hamba yang banyak bersyukur." (Al-Isra' [17]: 3)

Tentang Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Allah berfirman, "Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar ia menjadi juru ingat bagi seluruh alam." (Al-Furqan [25]: 1)

Tentang (Nabi) Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub 'alaihimus salaam, Allah berfirman, "Ingatlah akan hamba-hamba Kami; Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai kekuatan dan wawasan yang luas. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik." (Shad [38]: 45-47)

Tentang Nabi Isa putra Maryam ('alaihis salam), Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan ia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil." (Az-Zukhruf [43]: 59)

Iman kepada para Rasul terdiri atas empat perkara:

Pertama: Iman bahwa risalah mereka adalah benar-benar dari Allah 'Azza wa Jalla. Barangsiapa mengkufuri risalah mereka, sekalipun hanya salah seorang dari mereka saja, maka ia berarti telah mengkufuri seluruh Rasul yang ada. Ini berdasarkan firman Allah 'Azza wa Jalla, "Kaum Nuh telah mendustakan seluruh utusan." (Asy-Syu'ara [42]: 105)

Allah 'Azza wa Jalla telah menganggap mereka sebagai orang-orang yang mendustakan seluruh Rasul yang diutus oleh Allah, padahal ketika mereka mendustakan Rasul itu, yang ada hanyalah Nuh ('alaihis salam). Berdasarkan ini, maka kaum nasrani yang mendustakan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan tidak mau mengikuti beliau, mereka berarti mendustakan Al-Masih bin Maryam juga, dan tidak mengikuti Al-Masih. Lebih-lebih Al-Masih sendiri telah menyampaikan kabar gembira tentang Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Adalah tidak ada artinya pemberian kabar gembira kepada mereka itu dengan kedatangan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, kecuali ia memang seorang Rasul untuk mereka juga. Dengan Muhammad (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) itulah, Allah akan menyelamatkan mereka dari kesesatan serta memberi mereka petunjuk ke jalan yang lurus.

Kedua: Iman kepada siapa saja di antara mereka yang kita ketahui namanya, seperti Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa dan Nuh -alaihimush shalatu was salam-. Kelima nama tersebut adalah para Rasul Ulul 'Azmi di antara Rasul-rasul yang ada. Allah 'Azza wa Jalla telah menyebut mereka pada dua tempat (surat) di dalam Al-Quran; surat Al-Ahzab dan Asy-Syu'ara. Firman Allah, "Ingatlah ketika Kami mengambil perjanjian dari Nabi-nabi dan dari kamu sendiri (Muhammad), Nuh, Ibrahim, Musa serta Isa putra Maryam." (Al-Ahzab [33]: 7)

"Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh, dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, juga yang Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan 'Isa, yaitu 'Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya..." (Asy-Syu'ara [42]: 13)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

43. HR. Bukhari dalam Kitabul Qiblah, bab "At-Tawajjuh Nahwal Qiblah Haitsu Kana"; dan juga Muslim dalam Kitabul Masajid, bab "As-Sahwu fish Shalati was Sujudu lahu".

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Popular posts from this blog