Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).
Muflih Safitra.
Matan Al-Qawa'id Al-Arba'.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Saya memohon kepada Allah yang Maha Mulia, Rabb yang memiliki 'arsy yang agung agar senantiasa membimbingmu di dunia dan akhirat, dan menjadikanmu seorang yang menebar kebaikan di manapun engkau berada. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala juga menjadikanmu sebagai orang yang jika diberi akan bersyukur, jika diuji akan bersabar, dan jika berbuat dosa akan beristighfar (meminta ampun). Karena sesungguhnya tiga hal tersebut adalah tanda-tanda kebahagiaan.
Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala selalu memberimu petunjuk dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya, bahwa sesungguhnya hakikat dari ajaran Hanafiyyah, agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalah agar engkau beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan mengikhlaskan ibadah itu hanya untuk Dia semata. Hal ini sebagaimana firman-Nya, "Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
Jika engkau telah mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakanmu agar engkau beribadah kepada-Nya maka sekarang ketahuilah, bahwa suatu ibadah tidak akan disebut ibadah yang sesungguhnya, kecuali dibarengi dengan tauhid, sebagaimana shalat tidak akan disebut shalat yang sesungguhnya, kecuali jika dibarengi dengan thaharah (bersuci). Jika kesyirikan masuk dalam sebuah ibadah maka rusaklah ibadah itu, sebagaimana halnya jika hadats masuk dalam proses thaharah.
Jika engkau telah mengetahui bahwa kesyirikan apabila mencampuri sebuah ibadah akan merusak ibadah tersebut dan akan menghapusnya, serta menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka, maka engkau akan mengetahui bahwa di antara yang wajib atasmu adalah mengetahui apa itu kesyirikan agar Allah Subhanahu wa Ta'ala membantumu untuk terbebas dari jeratannya. Syirik itu sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta'ala firmankan, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. An-Nisaa' [4]: 116)
Engkau akan mengetahui hakikat syirik secara lebih jelas dengan memahami empat kaidah yang Allah Subhanahu wa Ta'ala sebutkan dalam Al-Qur'an, sebagai berikut:
Kaidah Pertama (القاعدة الاولى).
Ketahuilah, orang-orang kafir yang diperangi oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam juga mengakui bahwa Allah itu Maha Pencipta dan Maha Mengatur segala urusan. Namun pengakuan mereka itu tidaklah otomatis membuat mereka dianggap masuk ke dalam Islam. Dalilnya, firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Katakanlah, 'Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) oendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?' Maka mereka akan menjawab, 'Allah.' Maka katakanlah, 'Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?'" (QS. Yunus [10]: 31)
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!