Skip to main content

Hijrah Nabi (2) | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketiga.

Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Pada penghujung malam, ia berangkat kembali ke Mekah sehingga pada pagi harinya ia sudah berada di tengah-tengah kaum Quraisy. Tak satu pun berita tentang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan sahabat beliau (yang dibicarakan oleh mereka) yang luput dari rekamannya. Kemudian berita itu ia bawa kepada keduanya ketika hari telah mulai gelap. Kaum Quraisy mulai mencari-cari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dari segala arah dan berupaya keras, segala sarana untuk mendapatkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, sampai-sampai mereka membuat sayembara bagi siapa saja yang bisa membawa keduanya (Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) dan Abu Bakar), atau membawa salah seorang darinya, akan menerima imbalan seratus ekor unta. Akan tetapi, Allah menyertai dan menjaga keduanya dengan memberikan perhatian dan penjagaan secara langsung. Sehingga ketika orang-orang Quraisy telah berada di depan pintu gua itu, mereka tidak melihat keduanya. Abu Bakar bercerita: Aku berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika kami berada di dalam gua itu, "Seandainya salah saeorang saja dari mereka memandang kedua telapak kakinya tentu ia akan melihat kita." Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam pun bersabda:

"Janganlah bersedih! Sesungguhnya Allah menyertai kita. Apa pikirmu, wahai Abu Bakar, tentang dua orang, di mana yang ketiganya adalah Allah?!" (56)

Sehingga ketika pencarian terhadap keduanya diistirahatkan sebentar, keduanya pun keluar dari gua itu menuju Madinah melalui jalan tepi, setelah tinggal selama tiga malam di gua itu. Ketika orang-orang yang berada di Madinah, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, mendengar keluarnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menuju tempat mereka, maka mereka pun setiap pagi keluar menuju tempat berbatu untuk menanti kedatangan Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) bersama seorang sahabatnya sampai mereka diusir oleh terik matahari. Pada hari tibanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam sementara hari sudah sangat siang dan panasnya luar biasa, mereka yang menanti-nanti itu telah pulang ke rumah mereka masing-masing. Ternyata salah seorang dari bangsa yahudi naik pada salah satu benteng kota Madinah untuk suatu keperluan, dan akhirnya ia melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan sahabatnya datang yang lenyap (tak terlihat) karena ditelan fatamorgana. Orang yahudi itu tidak kuasa menahan untuk memanggil dengan teriakan suaranya yang setinggi-tingginya, "Wahai sekalian bangsa Arab! Inilah keberuntungan dan kemuliaan kalian (Muhammad) yang kalian tunggu-tunggu!" Maka kaum Muslimin pun bergegas untuk menemui (menyambut kedatangan) Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) dengan membawa senjata, sebagai ta'zhim dan penghormatan kepada Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam), serta sebagai pernyataan atau tanda kesiapan mereka untuk berjihad dan membela beliau. Akhirnya mereka bertemu dengan beliau di atas tanah berbatu hitam, lalu beliau berjalan bersama mereka di sebelah kanan hingga akhirnya beliau berhenti dan singgah di Bani Amru bin Auf, di Quba. Beliau tinggal di tengah-tengah Bani Amru bin 'Auf selama beberapa malam, dan beliau pun berhasil membangun masjid. Selanjutnya beliau melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan disertai oleh sahabat-sahabat tersebut, dan yang lainnya menemui beliau di jalanan (untuk ikut menyertai beliau). Abu Bakar radhiyallahu 'anhu mengisahkan, "Ketika kami tiba di Madinah, orang-orang pun keluar rumah menuju ke jalan, termasuk orang-orang tua, anak-anak maupun para pembantu. Mereka mengucapkan, 'Allahu Akbar (Allah Maha Besar), Rasulullah telah datang! Allahu Akbar, Muhammad telah datang!'"

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

56. HR. Bukhari, Kitab Fadha'ilish Shahabah, bab "Manaqibil Muhajirin wa Fadhluhum", dan Muslim, Kitab Fadha'lish Shahabah, bab "Fadha'ilu Abi Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu".

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog