Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.
Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.
Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.
Syarah Tsalatsatul Ushul.
Ketiga.
Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Kemudian Jibril memi'rajkan beliau ke langit keempat. Di situ beliau dapatkan Idris ('alaihis salam). Jibril berkata, "Ini adalah Idris. Ucapkanlah salam kepadanya!" Beliau pun memberikan salam kepadanya, dan ia pun menjawabnya seraya berkata, "Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih!" Selanjutnya, Jibril memi'rajkan beliau ke langit kelima. Di situ beliau mendapatkan Harun bin Imran ('alaihis salam), saudaranya Musa ('alaihis salam). Jibril berkata, "Ini adalah Harun. Ucapkanlah salam kepadanya!" Beliau pun salam kepadanya, dan ia pun membalasnya seraya berkata, "Selamat datang, saudara yang shalih dan Nabi yang shalih!" Yang selanjutnya Jibril memi'rajkannya ke langit keenam beliau mendapatkan Musa ('alaihis salam). Jibril berkata, "Ini adalah Musa. Ucapkanlah salam kepadanya!" Beliau pun mengucapkan salam kepadanya, dan ia pun menjawabnya seraya berkata, "Selamat datang, saudara yang shalih dan Nabi yang shalih!" Ketika beliau telah meninggalkan Musa maka Musa pun menangis. Ditanyakanlah kepadanya, apa yang menyebabkannya menangis. Ia menjawab, "Aku menangis karena seorang anak manusia diutus sepeninggalku, di mana umatnya yang masuk Surga lebih banyak daripada umatku!" Menangisnya Musa adalah karena sedih atas keutamaan-keutamaan yang luput dari umatnya, bukan karena keirian (hasad) terhadap umat Muhammad (Shallallahu 'alaihi wa Sallam). Selanjutnya, Jibril membawa beliau mi'raj ke langit ketujuh. Di situ beliau mendapatkan Ibrahim Khalilullah ('alaihis salam). Jibril berkata, "Ini adalah ayahmu, Ibrahim. Ucapkanlah salam kepadanya!" Beliau pun mengucapkan salam kepadanya, dan ia pun membalasnya seraya berkata, "Selamat datang, anak yang shalih dan Nabi yang shalih!" Hanyasanya, Jibril membawa keliling Rasul ke Nabi-nabi tersebut adalah sebagai penghormatan kepada beliau, dan juga untuk menampakkan kemuliaan dan keutamaan beliau. Ibrahim Al-Khalil ketika itu menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur di langit ketujuh, di mana setiap harinya terdapat tujuh puluh ribu Malaikat yang masuk ke Baitul Ma'mur itu untuk melakukan ibadah dan shalat. Setelah itu semua keluar, dan tidak akan kembali pada hari berikutnya. Pada hari selanjutnya akan ada lagi Malaikat-malaikat selain mereka yang memasuki Baitul Ma'mur, di mana hanya Allah saja yang dapat menghitung jumlah mereka. Selanjutnya, beliau diangkat ke Sidratul Muntaha yang dihiasi oleh Allah dengan keelokan dan keindahan yang tidak akan dapat diilustrasikan oleh seorang pun mengenai keelokannya itu. Kemudian, Allah memfardhukan kepada beliau shalat lima puluh kali dalam sehari semalam, dan beliau pun rela dan menerimanya. Setelah itu beliau turun. Ketika beliau bertemu Musa kembali, Musa bertanya kepadanya, "Apa yang telah difardhukan oleh Rabbmu atas umatmu?" Beliau menjawab, "Lima puluh (kali) shalat setiap hari." Musa berkata, "Sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup menunaikannya. Aku sudah mencobakannya terhadap manusia sebelum kamu dan melakukan terapi terhadap Bani Israil semaksimal mungkin. Karena itu, kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan kepada-Nya buat umatmu!" Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) berkata, "Akhirnya, aku pun kembali menghadap Rabbku, sehingga akhirnya Dia membebankan kepadaku hanya sepuluh kali saja." Dan beliau masih terus kembali meminta keringanan kepada Rabbnya sehingga akhirnya ditetapkan shalat fardhu yang lima itu. Allah berfirman, "Telah Aku berlakukan kefardhuan-Ku dan telah Aku peringan atas hamba-hamba-Ku."
Pada malam itu juga, Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dimasukkan ke dalam Surga. Di dalamnya terdapat kubah mutiara dan tanahnya adalah misk (kasturi). Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam turun (ke bumi), dan tiba di Mekah kembali ketika masih petang remang-remang, dan kemudian menunaikan shalat Subuh. (54)
3) Beliau ketika itu menunaikan shalat ruba'iyah (berakaat empat (55)) dengan hanya dua rakaat saja hingga beliau berhijrah ke Madinah. Setelah hijrah, dua rakaat itu ditetapkan sebagai jumlah rakaat ketika safar; sementara ketika tidak safar rakaatnya ditambahkan (menjadi empat rakaat).
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Catatan Kaki:
54. HR. Bukhari, Kitab Bad'il Khalq, bab "Dzikrul Malaikat", dan Muslim, Kitabul Iman, bab "Al-Isra' bi Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa Sallam wa Fardhish Shalawat".
55. Yaitu shalat Zuhur, Ashar, dan Isya', -ed.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!