Skip to main content

Matan Al-Qawa'id Al-Arba' (3) | Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah).

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).

Muflih Safitra.

Matan Al-Qawa'id Al-Arba' (3).

Kaidah Ketiga (القاعدة الثالثة).

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam memerangi orang-orang yang menyembah selain Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan bermacam-macam peribadatan. Di antara mereka ada yang menyembah Malaikat, para Nabi dan orang shalih, bebatuan dan pepohonan, matahari dan bulan. Beliau memerangi mereka tanpa pandang bulu.

Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah (kesyirikan), dan agama (penyembahan) itu menjadi semata-mata milik Allah." (QS. Al-Anfaal [8]: 39)

Dalil yang melarang menyembah matahari dan bulan adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sujud kepada matahari maupun bulan, tapi sujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika Dialah yang hendak kamu sembah." (QS. Fushshilat [41]: 37)

Dalil yang melarang menyembah Malaikat adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Dan dia (Nabi) tidak memerintahkan kalian untuk menjadikan para Malaikat dan Nabi sebagai sembahan." (QS. Ali 'Imraan [3]: 80)

Dalil yang melarang menyembah para Nabi adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Dan (ingatlah) ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, 'Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, 'Jadikanlah aku dan ibuku dua tuhan selain Allah?' Isa menjawab, 'Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (untuk mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan itu maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara-perkara yang ghaib." (QS. Al-Maaidah [5]: 116)

Dalil yang melarang menyembah orang-orang shalih adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala), mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan adzab-Nya..." (QS. Al-Israa' [17]: 57)

Dalil yang melarang menyembah pepohonan dan bebatuan adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap laata dan uzza, dan manaat yang ketiga, yang terakhir (sebagai anak perempuan Allah)?" (QS. An-Najm [53]: 19-20)

Begitu juga hadits dari Abu Waqid Al-Laitsiy radhiyallahu 'anhu: "Kami pernah pergi bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ke Hunain. Saat itu kami baru saja lepas dari kekafiran (baru masuk Islam). Orang-orang musyrik saat itu memiliki pohon bidara yang mereka kerap berlama-lama di sisi pohon tersebut dan menggantungkan senjata-senjata mereka di situ. Pohon tersebut dikenal dengan nama Dzatu Anwath (tempat menggantungkan). Tatkala kami melewati sebuah pohon bidara, kami berkata, 'Ya Rasulullah, jadikanlah buat kami pohon itu sebagai Dzatu Anwath sebagaimana orang-orang musyrik juga punya Dzatu Anwath.'" (Al-Hadits)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!