Skip to main content

Rukun Keempat: Iman Kepada Rasul (3) | Rukun Iman yang Enam | Tingkatan Kedua: Iman | Tingkatan-tingkatan Din | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Kedua.

Ma'rifatud Din.
Mengenal Dinul Islam.

Adapun terhadap para Rasul yang tidak kita ketahui nama-namanya, kita imani mereka secara global. Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Sungguh telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu." (Al-Mu'min [40]: 78)

Ketiga: Membenarkan berita-berita mereka yang sah (sahih).

Keempat: Mengamalkan syariat salah seorang di antara para Rasul itu yang diutus kepada kita. Dia adalah penutup para Rasul, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang diutus kepada seluruh umat manusia. Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Maka demi Rabbmu, mereka pada hakikatnya tidaklah beriman sehingga mereka menjadikan kamu sebagai hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasakan suatu keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (An-Nisa' [4]: 65)

Iman kepada para Rasul mempunyai buah yang sangat agung, di antaranya:

1. Mengetahui akan rahmat Allah 'Azza wa Jalla dan perhatian-Nya terhadap para hamba-Nya dengan mengutus para Rasul kepada mereka, agar para Rasul itu memberi petunjuk mereka ke jalan Allah 'Azza wa Jalla serta menjelaskan bagaimana seharusnya mereka beribadah kepada Allah. Sebab akal manusia tidak memadai untuk mengetahui hal itu.

2. Mensyukuri nikmat Allah yang amat besar ini.

3. Mencintai para Rasul, mengagungkan mereka, serta memberikan pujian yang layak buat mereka. Sebab, mereka adalah para utusan Allah 'Azza wa Jalla dan juga karena mereka menunaikan penghambaan kepada-Nya, menyampaikan risalah-Nya serta memberikan nasihat kepada para hamba-Nya.

Namun orang-orang yang membangkang telah mendustakan para Rasul itu dengan beranggapan bahwa para utusan Allah 'Azza wa Jalla itu bukan dari golongan manusia. Allah 'Azza wa Jalla sendiri yang mengungkap adanya anggapan (keyakinan) ini dan sekaligus juga yang membatalkannya melalui firman-Nya:

"Tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka, 'Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi Rasul?' Katakanlah, 'Sekiranya ada Malaikat-malaikat yang berjalan-jalan dengan tenang sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit seorang Malaikat sebagai Rasul'." (Al-Isra' [17]: 94-95)

Allah 'Azza wa Jalla menggugurkan anggapan yang keliru ini. Allah menegaskan bahwa Rasul itu harus berupa manusia, karena ia diutus untuk penduduk bumi yang juga adalah manusia. Seandainya penduduk bumi adalah para Malaikat, pasti Allah akan menurunkan kepada mereka seorang Malaikat dari langit sebagai Rasul, agar bangsanya sama dengan bangsa mereka. Demikianlah, Allah 'Azza wa Jalla juga telah menuturkan tentang orang-orang yang mendustakan para Rasul bahwa mereka itu mengatakan, "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi kami dari apa yang selalu disembah oleh nenek moyang kami. Karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata!" Rasul-rasul mereka itu lantas berkata kepada mereka, "Memang kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Tidaklah patut bagi kami untuk mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah." (Ibrahim [14]: 10-11)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Popular posts from this blog