Buah Iman kepada para Malaikat | Rukun Kedua: Iman Kepada para Malaikat | Rukun Iman yang Enam | Tingkatan Kedua: Iman | Tingkatan-tingkatan Din | Syarah Tsalatsatul Ushul
Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.
Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.
Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.
Syarah Tsalatsatul Ushul.
Kedua.
Ma'rifatud Din.
Mengenal Dinul Islam.
Iman kepada Malaikat akan menghasilkan buah yang agung, di antaranya:
1. Mengetahui akan keagungan Allah 'Azza wa Jalla, kekuatan-Nya serta kekuasaan-Nya. Keagungan makhluk merupakan bagian dan keagungan Khaliq.
2. Terima kasih (syukur) kepada Allah 'Azza wa Jalla atas perhatian-Nya terhadap Bani Adam, di mana Dia telah memasrahkan kepada sebagian dari para Malaikat itu untuk menjaga (mengawasi) mereka, mencatat amal perbuatan mereka, serta kemaslahatan-kemaslahatan mereka yang lainnya.
3. Mencintai para Malaikat atas apa yang telah mereka tunaikan berupa penyembahan (ibadah) kepada Allah 'Azza wa Jalla.
Ada kaum dari kalangan orang-orang yang menyimpang yang mengingkari keberadaan Malaikat itu berjisim (mempunyai struktur tubuh atau bentuk). Mereka mengatakan bahwa Malaikat itu merupakan sebuah ungkapan mengenai berbagai kekuatan kebaikan yang tersembunyi pada diri para makhluk. Ini berarti mendustakan Kitab Allah, Sunah Rasul-Nya serta ijmak kaum Muslimin. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi yang telah menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan yang memiliki sayap; masing-masing ada yang dua, tiga atau empat..." (Fathir [35]: 1)
Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
"Sekiranya kamu melihat ketika para Malaikat mencabut jiwa orang-orang kafir dengan memukul bagian muka dan belakang mereka..." (Al-Anfal [8]: 50)
Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
"... Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang zalim berada dalam keadaan gharamatul maut, sedangkan para Malaikat membentangkan tangannya seraya berkata, 'Keluarkan nyawamu...!'" (Al-An'am [6]: 93)
Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
"...sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata, 'Apakah yang telah difirmankan oleh Rabbmu?' Mereka menjawab, 'Perkataan yang benar. Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.'" (Saba' [34]: 23)
"...sedangkan para Malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari segala pintu, sambil mengatakan, 'Kesejahteraan buat kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.'" (Ar-Ra'd [13]: 23-24)
Dalam Shahihul Bukhari disebutkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda,
"Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril (seraya mengatakan), 'Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah ia!' Jibril pun akhirnya mencintai si Fulan itu. Setelah itu, Jibril berseru di hadapan para penghuni langit (dengan mengatakan), 'Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah ia!' Akhirnya para penghuni langit itu pun ikut pula mencintai si Fulan tersebut. Kemudian dikabulkanlah permohonannya di dunia." (40)
Di dalam Shahihul Bukhari juga disebutkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa ia berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda,
"Jika hari Jum'at tiba, maka pada setiap pintu masjid yang ada, terdapat para Malaikat yang mencatat orang yang datang lebih awal dan seterusnya. Dan ketika imam telah duduk, maka para Malaikat itu pun melipat lembaran-lembaran catatan itu dan segera mulai mendengarkan peringatan (khutbah)." (41)
Nash-nash ini dengan gamblang menunjukkan bahwa para Malaikat itu berjisim, bukan sekedar kekuatan maknawi, seperti yang dikatakan oleh mereka yang menyimpang itu. Berdasarkan konsekuensi dari nash-nash inilah kaum Muslimin berijmak.
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Catatan Kaki:
40. HR. Bukhari, kitab Bad'ul Khalq, bab "Dzikrul Malaikah"; dan Muslim dalam kitab Al-Birr wash Shilah, bab "Idza Ahabballahu 'Abdan Habbabahu ila 'Ibadihi".
41. HR. Al-Bukhari, Kitabul Jumu'ah, bab "Al-Istima' ilal Khutbah"; dan juga Muslim, Kitabul Jumu'ah, bab "Fadhluth Tahjir Yaumal Jumu'ah".
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!