Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.
Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.
Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.
Syarah Tsalatsatul Ushul.
Ketiga.
Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Kami tanyakan kepada mereka itu, bagaimana mungkin kalian dapat mengetahui perkara gaib, sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam saja tidak mengetahuinya?! Apakah kalian ini lebih unggul daripada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, ataukah Rasulullah yang lebih unggul? Jika mereka menjawab, "Kami lebih unggul (lebih mulia) daripada Rasul", maka mereka telah menjadi kafir lantaran perkataan ini. Dan jika mereka menjawab bahwa beliau itu lebih unggul, maka kami tanyakan kepada mereka, "Lalu mengapa beliau tidak dapat mengetahui perkara gaib sedangkan kalian mengetahuinya?! Sedangkan Allah 'Azza wa Jalla telah berfirman tentang diri-Nya:
"Dia Maha Mengetahui perkara gaib; maka Dia tidak menampakkan kepada seorang pun tentang perkara gaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. Maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (Malaikat) di muka dan di belakangnya." (Al-Jinn [72]: 26-27)
Ini merupakan ayat -selain ayat di atas- yang menunjukkan kafirnya orang yang mengaku mengetahui perkara gaib. Allah 'Azza wa Jalla bahkan telah memerintahkan Nabi-Nya agar mengumumkan kepada khalayak manusia, melalui firman-Nya,
"Katakanlah (Muhammad), 'Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku; aku tidak mengetahui perkara gaib; dan aku juga tidak mengatakan kepadamu bahwa aku seorang Malaikat. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang telah diwahyukan kepadaku." (Al-An'am [6]: 50)
5) Berhukum dengan hukum yang telah diturunkan oleh Allah 'Azza wa Jalla termasuk bagian dari tauhid rububiyah, karena hal itu merupakan pengejawantahan hukum Allah yang menjadi tuntutan atau konsekuensi rububiyah-Nya, serta kesempurnaan kerajaan dan pengaturan-Nya. Oleh karena itu, Allah 'Azza wa Jalla menamakan orang-orang yang diikuti dalam menjalankan hukum selain hukum yang telah diturunkan oleh Allah 'Azza wa Jalla, sebagai "tuhan-tuhan" (Rabb) bagi orang-orang yang mengikuti mereka. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai 'tuhan-tuhan' selain Allah, dan juga mereka mempertuhan Al-Masih putra Maryam, padahal mereka hanya diperintah untuk mengibadahi Allah Yang Maha Tunggal; tiada ilah selain-Nya. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (At-Taubah [9]: 31)
Allah 'Azza wa Jalla menamakan para ikutan itu sebagai "tuhan-tuhan" karena mereka dijadikan sebagai para pensyariat di samping Allah 'Azza wa Jalla, dan menamakan para pengikut mereka sebagai "para hamba" (penyembah), karena para pengikut itu tunduk dan taat kepada mereka dalam menyelisihi hukum Allah 'Azza wa Jalla.
Adi bin Hatim ketika itu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, "Sesungguhnya para pengikut itu tidak menyembah mereka?" Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Mereka telah mengharamkan terhadap para pengikut itu sesuatu yang halal, serta menghalalkan buat mereka sesuatu yang haram; lalu para pengikut itu pun mengikuti (menaati) mereka. Itulah penyembahan (ibadah) para pengikut ini kepada mereka!" (68)
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Catatan Kaki:
68. HR. Tirmidzi dan dihasankannya dalam kitab tafsir surat At-Taubah Jilid 5 hal. 262.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!