Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).
Muflih Safitra.
Matan Al-Qawa'id Al-Arba' (2).
Kaidah Kedua (القاعدة الثانية).
Orang-orang kafir dan musyrik yang diperangi oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tersebut berkata, "Kami tidak berdoa kepada mereka (sembahan-sembahan selain Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti Nabi, orang shalih, dan lain-lain) dan tidak pula menghadapkan wajah kami kepada mereka, kecuali supaya kami didekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mendapatkan syafaat mereka."
Dalil yang menjelaskan tentang harapan mereka agar didekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), 'Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.' Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang masalah yang mereka berselisih di dalamnya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat kufur." (QS. Az-Zumar [39]: 3)
Adapun dalil yang menjelaskan tentang harapan mereka agar diberi syafa'at:
"Dan mereka menyembah sesuatu selain Allah yang sebenarnya tidak dapat mendatangkan mudharat ataupun manfaat kepada mereka dan mereka berkata, 'Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah.'" (QS. Yunus [10]: 18)
Syafaat itu ada dua macam, yaitu syafa'at manfiyyah (yang ditolak) dan syafa'at mutsbatah (yang diterima).
Syafa'at manfiyyah (yang ditolak) adalah syafaat yang diminta kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam hal yang tidak ada yang mampu memberikannya, kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datangnya hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah [2]: 254)
Syafa'at mutsbatah (yang diterima) adalah syafaat yang diminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Syafi' (yang memberi syafaat) dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan hak untuk memberikan syafaat. Masyfu' lahu (orang yang diberi syafaat) adalah orang yang Allah Subhanahu wa Ta'ala ridhai perkataan dan perbuatannya, dan akan diberi syafaat yang diminta setelah adanya izin dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana dalam firman-Nya, "Siapakah yang mampu memberikan syafaat di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya?" (QS. Al-Baqarah [2]: 255)
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!