Bantahan Terhadap Orang-orang yang Mengingkari Kebangkitan (2) | Rukun Kelima: Iman Kepada Hari Akhir | Rukun Iman yang Enam | Tingkatan Kedua: Iman | Tingkatan-tingkatan Din | Syarah Tsalatsatul Ushul
Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.
Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.
Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.
Syarah Tsalatsatul Ushul.
Kedua.
Ma'rifatud Din.
Mengenal Dinul Islam.
Contoh ketiga, dalam kisah suatu kaum yang keluar dari negeri mereka karena hendak menghindar dari kematian yang jumlahnya ribuan orang, namun akhirnya Allah mematikan mereka dan kemudian menghidupkan mereka kembali. Tentang kisah ini, Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
"Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu jumlahnya, karena takut mati. Namun Allah berfirman kepada mereka, 'Matilah kalian!' (Maka mereka pun mati). Kemudian Allah menghidupkan mereka kembali. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, akan tetapi ternyata kebanyakan manusia tidak bersyukur." (Al-Baqarah [2]: 243)
Contoh keempat, dalam kisah orang yang melewati sebuah negeri yang 'mati', lalu ia meragukan bila Allah 'Azza wa Jalla dapat menghidupkan negeri itu kembali. Maka Allah lalu mematikan orang itu selama seratus tahun, kemudian Allah menghidupkannya kembali. Tentang hal ini, Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melewati sebuah negeri yang telah hancur menenggelamkan istananya, lalu ia berkata, 'Bagaimana Allah akan menghidupkan kembali negeri yang sudah 'mati' ini?' Lalu Allah mematikan orang itu selama seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, 'Berapa lama kamu tinggal di sini?' Ia menjawab, 'Saya tinggal di sini hanya sehari, atau bahkan tak sampai sehari.' Allah berfirman, 'Tidak, bahkan sebenarnya kamu telah tinggal di sini selama seratus tahun. Cobalah lihat makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah, dan lihatlah pula keledaimu (yang telah menjadi tulang-belulang). Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang-belulang keledai itu, bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian membalutnya dengan daging.' Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan kembali makhluk yang sudah mati), dia pun berkata, 'Saya mengerti (yakin) bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (Al-Baqarah [2]: 259)
Contoh kelima, dalam kisah Ibrahim Al-Khalil ('alaihis salam) ketika memohon kepada Allah 'Azza wa Jalla agar memperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan orang-orang yang sudah mati. Akhirnya Allah menyuruhnya untuk menyembelih empat ekor burung dan memisah-misahkan bagian-bagian tubuh burung itu untuk diletakkan di pegunungan sekitarnya. Kemudian Ibrahim memanggilnya, lalu bagian-bagian tubuh burung yang telah dipotong-potong itu satu sama lain menyatu kembali, dan datang kepada Ibrahim dengan segera. Kejadian ini dikisahkan oleh Allah melalui firman-Nya:
"Ingatlah ketika Ibrahim berkata, 'Ya Rabbku, perlihatkan kepadaku bagaimana engkau menghidupkan orang-orang yang mati!' Allah bertanya, 'Apakah kamu belum juga percaya?' Ibrahim menjawab, 'Tentu saya percaya, akan tetapi agar hatiku menjadi mantap.' Allah berfirman, 'Kalau begitu, ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya. Selanjutnya, letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu. Sesudah itu, panggilah burung-burung itu, niscaya akan datang kepadamu dengan segera. Ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Bijaksana!'" (Al-Baqarah [2]: 260)
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Powered by Telkomsel BlackBerry®