Skip to main content

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (2/6)

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah).

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).

Muflih Safitra.

Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (2/6).

Lalu bagaimana seseorang bersabar saat tertimpa musibah? Hal ini bisa tercapai dengan menempuh beberapa hal:

Pertama, menjadikan kesabaran itu hanya untuk Allah 'Azza wa Jalla dan bukan karena berharap pujian dari manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah." (QS. Al-Muddatstsir [74]: 7)

Kedua, bersikap ridha, yaitu tidak ada kejengkelan terhadap qadha' dan qadar Allah yang menyakitkan (tidak disenangi), tidak marah dan mengutuk ketentuan-ketentuan Allah, tetapi justru ridha terhadap ketentuan dan takdir tersebut.

Ketiga, bersabar sejak awal tertimpa musibah, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam:

"Sabar itu adalah muncul saat hentakan pertama." (11)

* "وإذا أذنب استغفر" (...dan jika berbuat dosa akan beristighfar (meminta ampun)).

Penulis juga memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar setiap orang yang membaca risalah ini dijadikan orang yang apabila melakukan dosa, maka ia akan beristighfar.

Adapun yang dimaksud dengan dosa adalah maksiat dan kesalahan yang dengannya seorang hamba mendurhakai Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semua hamba Allah tidak ada yang luput dari dosa ini, setinggi apa pun derajatnya, kecuali orang-orang yang memang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Orang yang ma'shum itu adalah orang yang dijaga oleh Allah." (12)

Terjadinya dosa pada seorang hamba tidak selalu menjadi tanda kekurangan dirinya. Dosa akan menjadi tanda kekurangannya apabila ia tidak beristighfar dan tidak bertaubat darinya. Apabila ia beristighfar dan bertaubat maka hal itu terkadang justru menjadi sebab tinggi derajatnya. Yang demikian dikarenakan Allah Subhanahu wa Ta'ala memuji orang-orang Mukmin sebagai orang yang bertakwa, disebabkan mereka melakukan dosa lalu mereka pun beristighfar. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka bersabar (dan meminta ampun)." (QS. Al-A'raaf [7]: 201)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

11. HR. Al-Bukhari No. 1302 dan Muslim 926.

12. HR. Al-Bukhari No. 1302.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog