Skip to main content

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (2/3)

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah).

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).

Muflih Safitra.

Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (2/3).

Seorang manusia boleh disifati dengan sifat mubarak ini, dan boleh pula disifati sebagai orang yang pada dirinya terdapat keberkahan. Akan tetapi, ungkapan dna sifat "تبارك" (tabaarak atau Yang Maha Suci/ Maha Memberi Berkah) tidak boleh disematkan, kecuali pada Allah Subhanahu wa Ta'ala saja. (9) Hal ini dikarenakan "تبارك" adalah bentuk mufaa'alah. Tidak ada yang mampu memberikan keberkahan kepada semua hal, kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu, menurut pendapat yang tepat, "تبارك" dikhususkan hanya untuk Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam." (QS. Al-Furqan [25]: 1)

"Maha Suci Allah yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Mulk [67]: 1)

* "أينما كنت" (...di mana saja engkau berada).

Maksudnya, agar Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikanmu manusia yang menebar berkah (kebaikan) di negeri mana saja engkau tinggali, di tempat mana saja engkau singgahi. Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang hamba senantiasa membutuhkan bimbingan Allah Subhanahu wa Ta'ala, serta menjadikannya sebagai penyebab suatu kebaikan dan manfaat di mana saja ia berada.

* "وأن يحعلك ممّن إذا أعطي شكر" (...dan semoga Allah juga menjadikanmu sebagai orang yang jika diberi akan bersyukur).

Pemberian yang dimaksud di sini adalah berbagai nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada seorang hamba. Adapun makna syukur di sini adalah menegakkan hak nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala tersebut, yang mencakup beberapa hal berikut.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

9. Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab Bada-i'ul Fawaid (2/185) berkata, "Adapun sifat "تبارك" dikhususkan untuk Allah semata sebagaimana yang dimutlakkan-Nya untuk diri-Nya... Tidaklah anda melihat hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an berulang kali, yang disebutkan khusus untuk Allah dan tidak dimutlakkan untuk yang selain-Nya? Sifat ini datang dalam bentuk yang luas dan mubalaghah seperti pada kata "تعاظم", "تعالى" dan semacamnya. Manakala "تبارك" ini datang dalam bentuk seperti "تعالى" yang memberikan faedah sempurnanya ketinggian-Nya, maka "تبارك" ini juga menunjukkan kesempurnaan berkah, keagungan, dan keluasan-Nya..."

Syaikh Muhammad Amin Asy-Syinqithy berkata dalam kitabnya Adwaa-ul Bayaan (6/262) setelah menukil berbagai pendapat tentang makna "تبارك", Yang lebih tepat dalam makna "تبارك" menurut bahasa Arab yang Al-Qur'an itu diturunkan dengannya, bahwa sifat ini memiliki bentuk "تفاعل" dari kata berkah, sebagaimana yang ditegaskan oleh Imam Ibnu Jarir Ath-Thabariy. Oleh karena itu, makna "تبارك" adalah banyaknya berkah dan kebaikan dari-Nya, yang menuntut adanya pengagungan dan pensucian diri-Nya dari segala hal yang tidak sesuai dengan kesempurnaan dan kemuliaan-Nya. Sesuatu yang dapat memberikan berkah dan kebaikan dari dirinya sendiri, serta mampu memberikan rezeki yang banyak, itulah satu-satunya yang berhak mendapatkan pengagungan dan pemurnian peribadatan untuknya. Adapun yang tidak dapat memberikan semua hal itu, semisal berhala atau apa pun yang disembah selain Allah, maka tidak benar jika disembah. Bahkan ibadah yang seperti ini akan membuat orang yang melakukannya masuk ke dalam Neraka dan kekal di dalamnya... Ketahuilah bahwa "تبارك" adalah bentuk fi'il jaamid yang tidak berubah-ubah. Tidak ada fi'il mudhari'nya, tidak pula mashdar, isim fa'il, dan yang selainnya, dan ini hanya untuk Allah. Maka tidak boleh kata ini diberikan kepada yang selain-Nya.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog