Skip to main content

Syarah Kasyfu Syubuhat 26

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat.

Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman.

Bayu Abdurrahman.

Tentara Allah-lah yang akan menang dengan hujjah dan lisan, sebagaimana mereka menang dengan pedang dan tombak [1]. Perasaan takut itu hanya ada pada orang bertauhid yang menempuh jalan (Allah) tanpa membekali diri dengan senjata. [2]

Penjelasan.

[1] Syaikh rahimahullah mengisyaratkan bahwa tentara Allah adalah hamba-hamba-Nya yang Mukmin, yang menolong Allah dan Rasul-Nya, yang berjihad dengan dua cara:

Pertama: Berjihad dengan hujjah dan bayan (penjelasan). Cara ini ditujukan kepada orang-orang munafik yang tidak menampakkan permusuhan kepada kaum Muslimin.

Kedua: Berjihad dengan pedang dan tombak. Cara ini ditujukan kepada orang-orang kafir yang menampakkan permusuhan dan kekufuran mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Hai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah kepada mereka. Tempat mereka adalah Jahannam, dan Jahannam adalah sejelek-jelek tempat kembali." (QS. At-Tahrim: 9)

Jihad jenis kedua di atas tidak langsung diterapkan begitu saja, tetapi harus didahului dengan dakwah, hujjah dan penjelasan. Kemudian, bila mereka tidak mau menerima dakwah dan kebenaran tersebut, barulah mereka diperangi dengan pedang dan tombak.

Oleh karena itu, wajib bagi kita menghadapi musuh-musuh yang menyerang Islam dengan tangkisan yang sesuai. Orang-orang yang memerangi Islam dengan pemikiran dan teori-teori wajib dipatahkan dengan berdasarkan teori dan akal sehat yang disandarkan pada dalil-dalil syar'i. Orang yang memerangi Islam dari segi ekonomi wajib dilawan bahkan dikalahkan, jika mungkin, sepadan dengan apa yang telah mereka lakukan. Orang-orang yang memerangi Islam dengan pedang wajib dihadapi dengan apa yang sepadan dengan pedang.

[2] Yakni, kekhawatiran terhadap ahlu tauhid yang menempuh jalan (Allah) tanpa senjata (ilmu). Dia akan kalah jika berdebat dengan orang musyrik, dan akan menyebabkan dia celaka. Oleh karena itu, sudah seharusnyalah kita memiliki ilmu untuk mematahkan syubhat-syubhat dan membungkam orang-orang yang mendebat kita. Karena berdebat selalu membutuhkan dua hal:

a. Dalil yang menguatkan ucapannya.

b. Dalil yang mematahkan hujjah lawan debatnya.

Agar kita bisa memiliki dua hal tersebut tidak ada jalan lain kecuali dengan mengetahui kebenaran Islam dan mengetahui kebatilan lawan sehingga kita bisa mengalahkannya.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog