Skip to main content

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (5)

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah).

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).

Muflih Safitra.

Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (5).

Penulis melanjutkan,

Jika engkau telah mengetahui bahwa kesyirikan apabila mencampuri sebuah ibadah maka akan merusak ibadah tersebut dan akan menghapuskannya serta menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka, maka engkau akan mengetahui bahwa di antara yang wajib atasmu adalah mengetahui apa itu kesyirikan agar Allah membantumu untuk terbebas dari jeratannya.

Syirik itu sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta'ala firmankan: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. An-Nisaa' [4]: 116)

Syarah.

* "فإذا عرفت أن الشرك إذا خالط العبادة أفسدها" (Jika engkau telah mengetahui bahwa kesyirikan apabila mencampuri sebuah ibadah maka akan merusak ibadah tersebut...).

Sebagaimana dalam penjelasan yang lalu, tauhid merupakan rukun yang ada pada agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam, di mana ibadah merupakan agama Ibrahim dan tauhid merupakan salah satu rukunnya. Jika engkau telah memahami masalah ini, engkau pun akan mengetahui bahwa kesyirikan apabila mencampuri sebuah ibadah maka akan merusak ibadah tersebut dan akan menghapuskannya.

Sebagai contoh, apabila ada orang shalat di kuburan dalam rangka mendekatkan dirinya kepada si penghuni kubur maka shalatnya batal dan terhapus pahalanya. Bahkan ia justru berdosa dan itu membuatnya termasuk orang-orang yang kekal di Neraka Jahannam. (14) Oleh karena itu, barangsiapa yang mengerjakan ibadah dalam keadaan berbuat syirik maka batal ibadahnya, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

* "عرفت أنّ أهمّ ماعليك معرفة ذلك" (...maka engkau akan mengetahui bahwa di antara yang wajib atasmu adalah mengetahui apa itu kesyirikan).

Maksudnya, jika engkau telah memahami perkara besar di atas (bahwa kesyirikan apabila mencampuri sebuah ibadah maka akan merusak ibadah tersebut dan akan menghapuskan pahalanya, -pent), di mana perkara ini merupakan asas dari agama Islam, asas dakwahnya para Nabi, dan merupakan patokan masuknya manusia ke dalam Surga atau Neraka, maka perkara ini harus menjadi salah satu perhatian dan prioritas tertinggi untuk dipelajari.

Penulis mengutarakan pentingnya hal ini, dengan berdalil pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. An-Nisaa' [4]: 116)

* "إنّ اللّه لايغفر أن يشرك به" (Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik).

Ini adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang maknanya, Allah tidak akan menutupi dan menghilangkan dosa syirik. Syirik yang dimaksud dalam ayat ini adalah syirik besar, yaitu memalingkan peribadatan dan penyembahan kepada yang selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.

* "ويغفرمادون ذلك لمن يشاء" (...dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya).

Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala ini maknanya adalah Allah akan menganggap hilang dan memaafkan dosa selain syirik itu, bagi orang tertentu yang Allah Subhanahu wa Ta'ala kehendaki.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

14. ...jika ia meninggal dalam keadaan belum bertaubat dan meninggalkan kesyirikan, -pent.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog