Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2017

Syarah Kasyfu Syubuhat 39

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Kemudian apabila dia berkata, "Saya tidak beribadah kecuali kepada Allah, sedangkan berlindung kepada orang-orang shalih dan berdo'a kepada mereka bukanlah ibadah." Maka katakan kepadanya, "Bukankah engkau mengakui bahwa Allah telah mewajibkan kepadamu untuk mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya [1] dan itu merupakan hak Allah yang harus dipenuhi atas engkau?" Apabila dia berkata, "Benar", maka katakan kepadanya, "Coba jelaskan kepadaku perkara yang telah Allah wajibkan kepadamu berupa keikhlasan beribadah hanya kepada Allah yang merupakan hak Allah yang harus engkau penuhi!" Maka apabila dia tidak mengetahui ibadah dan macam-macamnya, jelaskan kepadanya dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, &qu

Syarah Kasyfu Syubuhat 38

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Jika dia mengatakan, [1] "Orang-orang kafir menghendaki manfaat dari yang mereka sembah, sedangkan saya (tetap) bersaksi bahwa Allah-lah Yang Memberi Manfaat, Yang Menolak Mudharat, Yang Mengatur Urusan. Saya tidak menghendaki semua itu kecuali dari Allah. Sedangkan orang-orang shalih itu tidak memiliki kekuasaan sedikit pun. Hanya saja saya bermaksud kepada mereka untuk mengharap syafaat mereka di sisi Allah." Maka jawabannya, "Ini sebenarnya sama dengan ucapan orang-orang kafir. Bacakan kepada mereka firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Orang-orang yang menjadikan para wali sebagai sesembahan selain Allah (mereka mengatakan), 'Tiadalah kami menyembah kepada mereka kecuali agar mereka mendekatkan diri kami kepada Allah

Syarah Kasyfu Syubuhat 37

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Sampaikan kepadanya firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Dan (ingatlah) pada hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya. Kemudian Allah berfirman kepada Malaikat, 'Apakah mereka ini dahulu menyembah engkau?' Malaikat-malaikat itu menjawab, 'Mahasuci Engkau, Engkaulah pelindung kami, bukan mereka, bahkan mereka telah menyembah jin, kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.'" (QS. Saba': 40-41) [1] Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, 'Hai 'Isa putra Maryam, adakah engkau mengatakan kepada manusia: 'Jadikanlah aku dan ibuku dua Ilah selain Allah?' Isa menjawab, 'Mahasuci Engkau. Tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakk

Syarah Kasyfu Syubuhat 36

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Maka, katakanlah kepadanya bahwa di antara orang-orang kafir itu, ada yang beribadah dengan cara berdo'a kepada patung-patung; ada yang berdo'a kepada para wali sebagaimana Allah telah firmankan tentang mereka: "Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah)?" (QS. Al Isra': 57) Dan di antara mereka ada yang berdo'a kepada 'Isa bin Maryam dan juga kepada Maryam, ibunya, padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman, "Al Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul sebagaimana Rasul-rasul sebelumnya, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada

Syarah Kasyfu Syubuhat 35

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Jika mereka mengatakan, "Ayat-ayat itu [1] turun berkenaan dengan orang-orang yang menyembah kepada patung-patung, bagaimana kalian menyamakan orang-orang shalih itu dengan patung-patung? Atau bagaimana kalian menyamakan para Nabi itu dengan patung-patung?" Perkataan ini hendaklah kalian jawab dengan apa yang dijelaskan di depan. Sebab, sebenarnya [2] dia mengakui bahwa orang-orang kafir itu bersaksi bahwa sifat rububiyah itu hanya untuk Allah, dan mereka hanya menghendaki syafaat dari yang mereka sembah, hanya saja dia ingin membedakan antara perbuatan mereka dengan perbuatan dia sendiri dengan ucapannya itu. Penjelasan. [1] Mereka yakni ahlu syirik mengatakan bahwa ayat-ayat itu diturunkan untuk kaum musyrikin yang menyembah patung-p

Syarah Kasyfu Syubuhat 34

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Akan tetapi karena saya ini orang yang berdosa dan orang-orang shalih itu orang yang memiliki kedudukan di sisi Allah, maka saya memohon kepada Allah dengan perantaraan mereka. Jawablah perkataan tersebut sebagaimana yang dijelaskan di depan, yaitu bahwa orang-orang yang diperangi Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) mengakui apa yang engkau sebutkan. Mereka juga mengakui bahwa berhala-berhala mereka tidak dapat mengatur alam semesta sedikit pun. Yang mereka harapkan dari berhala-berhala tersebut adalah kedudukan dan syafa'atnya (pertolongannya) [1]. Dan bacakan kepada mereka dalil-dalil yang sudah disebutkan oleh Allah dalam Kitab-Nya, [2] serta sudah diperjelas oleh-Nya. Penjelasan. [1] Perkataan, "Akan tetapi karena saya in

Syarah Kasyfu Syubuhat 33

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Itulah jawaban yang bagus dan tepat. [1] Akah tetapi, hanya orang-orang yang Allah beri taufik saja yang bisa memahaminya. [2] Oleh karena itu, janganlah engkau menyepelekannya. Sebab sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala firmankan: "Dan sifat-sifat yang baik hanya akan dianugerahkan kepada orang-orang yang sabar dan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar." (QS. Al Fushilat: 35) Adapun jawaban secara terperinci [3] sebagai berikut, "Sesungguhnya musuh-musuh Allah sering melontarkan perkataan-perkataan yang bersifat menentang untuk menghalang-halangi manusia dari mengikuti agama para Rasul. Di antaranya mereka berkata, 'Kami tidak menyekutukan Allah. Kami meyakini bahwa tidak ada yang menciptakan, tidak

Syarah Kasyfu Syubuhat 32

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Saya telah memaparkan kepadamu bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyebutkan bahwa orang-orang musyrik itu mengakui tauhid rububiyah, dan bahwa kekufuran mereka disebabkan karena ketergantungan mereka kepada para Malaikat, para Nabi dan para wali dengan mengatakan, "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah." (QS. Yunus: 18) Itu semua adalah perkara yang muhkam (jelas dan terang) tidak seorangpun kuasa merubahnya. [1] Dan apa yang engkau sebutkan kepadaku, wahai orang-orang musyrik, baik yang dari Al Qur'an atau sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam saya tidak paham maknanya. Akan tetapi, saya yakin bahwa Kalam Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak ada yang saling berlawanan dan sabda Nabi Shalla

Syarah Kasyfu Syubuhat 31

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Dalam sebuah hadits shahih [1] Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, "Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, maka mereka itulah orang-orang yang Allah sebut sebagai orang yang hatinya condong kepada kesesatan. Berhati-hatilah kalian terhadap mereka!" (HR. Bukhari dan Muslim) Sebagai contoh atas hal itu, mungkin saja ada sebagian orang-orang musyrik berkata kepada engkau membawakan ayat, "Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak merasa takut pada mereka dan tidak pula bersedih hati." (QS. Yunus: 62) dan mengatakan bahwa syafa'at itu sesuatu yang haq (benar) dan para Nabi itu memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah atau sebagian orang musyrik itu menyebutkan suatu uc

Syarah Kasyfu Syubuhat 30

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Maka kami katakan, bantahan terhadap hujjah ahlu batil bisa dilakukan dengan dua cara, mujmal (global) dan mufashshal (terperinci). Bantahan secara garis besar ini merupakan perkara besar dan sangat bermanfaat bagi orang yang mau memikirkannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat muhkamat (terang dan jelas) yang merupakan pokok-pokok isi Al Qur'an. Dan yang lain adalah ayat-ayat mutasyabihat (samar). Orang-orang yang di dalam hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah." (QS. Ali

Syarah Kasyfu Syubuhat 29

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa ayat ini berlaku umum meliputi semua hujjah yang akan didatangkan oleh ahlu batil sampai hari Kiamat. Aku akan menyebutkan beberapa bantahan yang disebutkan oleh Allah dalam Kitab-Nya sebagai jawaban atas hujjah orang-orang musyrik kepada kami pada zaman ini. [1] Penjelasan. [1] Syaikh rahimahullah mengatakan bahwa hujjah ahlu tauhid lebih jelas dan lebih terang daripada hujjah mereka yang bukan ahlu tauhid, walaupun mereka yang mempunyai kepandaian bicara dan menjelaskan sesuatu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan tidaklah mereka mendatangkan kepadamu sesuatu yang ganjil melainkan Kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan lebih baik penjelasannya." Yakni, tatkala mereka mendatangka

Syarah Kasyfu Syubuhat 28

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Oleh karenanya, setiap kali ahlu batil datang dengan suatu hujjah, Kami telah siapkan jawaban yang membatalkan sekaligus menjelaskan kebatilan hujjah mereka. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya." (QS. Al Furqan: 33) [1] Penjelasan. [1] Tidaklah ahlu batil mendatangkan hujjah untuk membela kebatilannya, melainkan telah dijelaskan dalam Al Qur'an. Dan setiap kali ahlu batil mendatangkan suatu dalil yang shahih dari Al Kitab maupun As Sunnah untuk membela kebatilannya, maka dalil tersebut justru akan berbalik menyerang mereka. Syaikhul

Syarah Kasyfu Syubuhat 27

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan nikmat kepada kita berupa Kitab-Nya yang Dia jadikan sebagai "Penjelas segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (QS. An Nahl: 89) [1] Penjelasan. [1] Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi nikmat kepada kita berupa Kitab-Nya yang mulia yang "Tidak akan tersentuh kebatilan, baik dari depan maupun dari belakang, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji." (QS. Fushilat: 42) Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan Al Qur'an sebagai penjelas, yakni penjelas segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia di dunia dan di akhirat. Penjelasan Al Qur'an terhadap segala sesuatu itu terbagi menjadi d

Syarah Kasyfu Syubuhat 26

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat. Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman. Bayu Abdurrahman. Tentara Allah-lah yang akan menang dengan hujjah dan lisan, sebagaimana mereka menang dengan pedang dan tombak [1]. Perasaan takut itu hanya ada pada orang bertauhid yang menempuh jalan (Allah) tanpa membekali diri dengan senjata. [2] Penjelasan. [1] Syaikh rahimahullah mengisyaratkan bahwa tentara Allah adalah hamba-hamba-Nya yang Mukmin, yang menolong Allah dan Rasul-Nya, yang berjihad dengan dua cara: Pertama: Berjihad dengan hujjah dan bayan (penjelasan). Cara ini ditujukan kepada orang-orang munafik yang tidak menampakkan permusuhan kepada kaum Muslimin. Kedua: Berjihad dengan pedang dan tombak. Cara ini ditujukan kepada orang-orang kafir yang menampakkan permusuhan dan kekufuran mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Hai Na

Syarah Ushulus Sittah (7/2)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Ijtihad terus berlaku sampai kapan pun dan keberadaannya termasuk dalam bagian ilmu atau pembahasan masalah ilmiah. Perlu dicatat bahwa seorang mujtahid harus berusaha mengerahkan kesungguhannya dalam mencari kebenaran untuk kemudian berhukum dengannya. Seseorang yang berijtihad kalau benar mendapatkan dua pahala; pahala karena dia telah berijtihad dan pahala atas kebenaran ijtihadnya, karena ketika dia benar ijtihadnya berarti telah memperlihatkan kebenaran itu dan memungkinkan orang mengamalkannya; dan kalau dia salah, maka dia mendapat satu pahala dan kesalahan ijtihadnya itu diampuni, karena sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, "Apabila seorang hakim menetapkan hukum dengan cara berijtihad dan ternyata benar, maka dia mendapat dua pahala dan apabila dia ternyata sa

Syarah Ushulus Sittah (7)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Landasan Keenam. Landasan keenam berisi bantahan terhadap syubhat yang dilontarkan oleh setan yang mengajak manusia meninggalkan Al Qur'an dan As Sunnah kemudian mengikuti pendapat-pendapat hawa nafsu yang beragam. Syubhat yang mereka lontarkan adalah bahwa Al Qur'an dan As Sunnah tidak bisa dipahami kecuali oleh seorang mujtahid, sedangkan mujtahid adalah seseorang yang mempunyai kriteria tertentu yang barangkali tidak akan dapat dimiliki oleh siapa pun, termasuk Abu Bakar dan 'Umar (radhiyallahu 'anhum). Oleh karena itu, wajib bagi kita meninggalkan Al Qur'an dan As Sunnah, tidak ragu dan tidak samar lagi. Barangsiapa yang mencari petunjuk dari Al Qur'an dan As Sunnah, maka dia adalah zindiq atau gila, karena ketidakmungkinan memahami keduanya. Mahasuci All

Syarah Ushulus Sittah (6/5)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Kebanyakan dari mereka dalam meyakini seseorang sebagai wali Allah bersandar kepada mukasyafah (kemampuan menyingkap rahasia) yang dimiliki atau karena dia mempunyai kemampuan yang di luar kebiasaan. Padahal perkara-perkara tersebut sama sekali tidak menunjukkan bahwa pemiliknya adalah wali Allah, bahkan telah disepakati oleh para wali Allah bahwa kalau ada seseorang yang bisa terbang di udara atau berjalan di atas air, maka kita tidak boleh tertipu. Kita harus menyelidiki, dia melakukan hal tersebut menerjang perintah dan larangan Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) atau tidak. Perlu diketahui bahwa karamah para wali Allah lebih mulia dari perkara itu. Orang yang memiliki kemampuan-kemampuan di luar kebiasaan tersebut yang disangka kebanyakan orang wali Allah, terkadang

Syarah Ushulus Sittah (6/4)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Dalam masalah ini manusia terbagi menjadi tiga golongan; dua golongan yang ekstrim dan satu golongan yang pertengahan. Di antara mereka ada segolongan orang yang apabila meyakini bahwa seseorang adalah wali Allah, dia akan menyetujui setiap perbuatan orang tersebut walaupun apa yang dia lakukan berdasarkan ilham dari Allah (menurut sangkaan orang tersebut). Di antara mereka ada segolongan lain yang apabila melihat seseorang (yang dianggap wali Allah, -ed.) berkata atau bertingkah laku tidak sesuai dengan syariat, langsung menetapkan dirinya bukan wali Allah secara mutlak sekalipun orang itu mujtahid yang salah atau keliru dalam perkara tersebut. Yang terbaik adalah golongan yang pertengahan, yakni golongan yang berpendapat bahwa tidak ada orang yang ma'shum (terjaga dari kesalah

Syarah Ushulus Sittah (6/3)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Kita harus bisa membedakan antara wali-wali Allah dan wali-wali setan. Wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa; mereka beriman dan loyal kepada-Nya; mereka mencintai apa-apa yang Allah cintai dan membenci apa-apa yang Allah benci; mereka ridha kepada apa-apa yang Allah ridhai dan benci dengan apa-apa yang Allah benci; mereka memerintahkan apa-apa yang diperintahkan-Nya dan melarang apa saja yang dilarang-Nya; mereka memberi kepada siapa yang Dia suka untuk diberi dan menahan pemberian kepada siapa yang tidak berhak untuk Dia beri; mereka memberi dan menahan sesuai dengan ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu, tidak akan menjadi wali Allah melainkan orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diajarkan oleh Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa S

Syarah Ushulus Sittah (6/2)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Syaikh rahimahullah menyebutkan tanda-tanda kecintaan seseorang kepada Allah dan ciri-ciri wali Allah, yang beliau ambil dari beberapa ayat dalam Al Qur'an. Ayat pertama. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat Ali 'Imran: "Katakanlah, 'Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai kalian." (QS. Ali 'Imran: 31) Ayat ini disebut ayatul mihnah (yakni ayat ujian). Ayat ini turun tatkala ada suatu kaum mengaku mencintai Allah. Barangsiapa yang mengaku cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita lihat amalannya. Apabila amalannya mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, berarti pengakuan dia benar, dan apabila ternyata amalannya tidak mengikuti beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam, berarti dia tidak

Syarah Ushulus Sittah (6)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Landasan Kelima. Landasan kelima ini berisi penjelasan tentang wali-wali Allah dan perbedaan mereka dengan musuh-musuh Allah dari kalangan orang-orang munafik dan orang-orang jahat yang menyerupai mereka. Dalam masalah ini cukuplah kita memperhatikan satu ayat dari surat Ali 'Imran yakni firman-Nya, "Katakanlah, 'Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian.'" (QS. Ali 'Imran: 31) dan satu ayat dalam surat Al Maidah yakni firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman, siapa di antara kalian yang murtad dari agama Allah, maka Allah akan mendatangkan satu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya." (QS. Al Maidah: 54) serta satu ayat dalam surat Yunus yakni firman-Nya, "Ketahuilah, sesungguhnya

Syarah Ushulus Sittah (5/3)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Kisah di atas sangat masyhur. Kisah tersebut diriwayatkan dari Abu Sa'id Sa'ad bin Malik bin Sinan Al Khudri radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Dulu, pada masa sebelum kalian hidup, ada seorang laki-laki yang membunuh 99 jiwa. Dia bertanya kepada orang yang paling berilmu di muka bumi ini. Ditunjukkanlah kepadanya seorang rahib. Dia pun mendatanginya dan berkata bahwa dirinya telah membunuh 99 jiwa, apakah dirinya masih bisa bertaubat. Si rahib mengatakan tidak bisa, maka dibunuhlah rahib itu sehingga genaplah 100 orang yang dibunuhnya. Kemudian dia bertanya lagi, siapa penduduk bumi yang paling berilmu. Ditunjukkanlah kepadanya seorang yang berilmu. Lalu datanglah dia kepadanya dan berkata bahwa dirinya telah membunuh 1

Syarah Ushulus Sittah (5/2)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Di antara faidah ilmu syar'i: * Allah mengangkat derajat orang-orang yang berilmu syar'i, baik di akhirat maupun di dunia. Di akhirat Allah akan mengangkat derajat mereka sesuai dengan apa yang mereka laksanakan dengan ilmu itu; dakwah di jalan Allah dan amal shalih lainnya. Di dunia, Allah mengangkat derajat mereka di hadapan hamba-hamba-Nya sesuai dengan apa yang mereka laksanakan dengan ilmu itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan yang memiliki ilmu beberapa derajat." (QS. Al Mujadalah: 11) * Ilmu syar'i adalah warisan Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam), sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau, "Sesungguhnya para Nabi tidak mewarisi dinar dan tidak pula dirham. Mereka hanya me

Syarah Ushulus Sittah (5)

Syarh Al Ushul As Sittah. Syarah Ushulus Sittah. Penjelasan Enam Landasan Utama. Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Bayu Abdurrahman. Landasan Keempat. Landasan keempat ini berisi penjelasan tentang ilmu dan ulama, fikih dan ahli fikih serta orang yang berlagak seperti mereka namun tidak termasuk golongan mereka. Allah telah menjelaskan landasan ini dalam awal surat Al Baqarah dalam firman-Nya, "Hai Bani Israil, ingatlah kalian kepada nikmat-Ku yang Aku berikan kepada kalian dan penuhilah janji-Ku, niscaya Aku penuhi janji kalian." (QS. Al Baqarah: 40) sampai firman-Nya, "Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang Aku berikan kepada kalian dan sesungguhnya Aku telah melebihkan kalian atas seluruh manusia." (QS. Al Baqarah: 47) Sunnah Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) juga menjelaskan hal ini sehingga menjadi semakin jelas dan gamblang bagi orang awam yang bodoh sekalipun. Akan tetapi, di k