Skip to main content

Hijrah Nabi | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketiga.

Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

4) Allah 'Azza wa Jalla memerintahkan Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, untuk hijrah ke Madinah, karena orang-orang Mekah menghalangi beliau melakukan dakwah, pada bulan Rabi'ul Awwal, tahun ke-13 dari kenabian. Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) tiba di kota Madinah sebagai muhajir (orang yang hijrah, pendatang) dari Mekah yang merupakan negeri pertama yang turun wahyu (untuk beliau) dan negeri yang paling dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Beliau keluar dari Mekah sebagai muhajir dengan izin Rabbnya, setelah sebelumnya tinggal di Mekah selama tiga belas tahun menyampaikan risalah Rabbnya dan menyeru kepada-Nya berdasarkan bashirah (visi, keyakinan, dan ilmu; hujah yang nyata, -penerj.). Beliau tidak mendapatkan sesuatu dari kebanyakan kaum Quraisy dan pembesar-pembesar mereka melainkan penolakan terhadap dakwah mereka serta keberpalingan darinya, di samping tindakan mereka yang sangat menyakitkan terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan terhadap siapa saja yang beriman pada beliau. Sampai-sampai mereka melakukan langkah dan tipu daya untuk membunuh Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Ini diawali dengan temuan yang diadakan oleh para pembesar mereka di Darun Nadwah untuk bermusyawarah tentang apa yang hendak mereka lakukan terhadap Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam), tatkala mereka melihat para sahabat beliau berhijrah ke Madinah. Dan beliau ikut bersama mereka (para sahabat) itu untuk mendapatkan pertolongan bantuan dari kaum Anshar yang memang telah membaiat beliau untuk memberikan perlindungan kepada beliau sebagaimana memberikan perlindungan kepada anak-anak dan wanita-wanita mereka. Mulai saat itu pula, beliau mempunyai daulah (pemerintahan) untuk menghadapi kaum Quraisy. Maka si musuh, Abu Jahal, mengedepankan gagasan dengan mengatakan, "Kita harus mengambil dari setiap kabilah seorang pemuda yang perkasa, kemudian masing-masing kita beri pedang yang tajam agar mereka mencari Muhammad untuk menebasnya dengan pedang itu dan membunuhnya, sehingga Bani Abdi Manaf (keluarga besar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam) tidak akan bisa memerangi kaum mereka, namun justru akan setuju menerima diyat (denda ganti rugi atas kematian Muhammad, -penerj.) dan kita berikan diyat itu kepadanya."

Namun Allah memberitahukan kepada Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa Sallam tentang apa yang diinginkan oleh orang-orang musyrik itu dan mengizinkan beliau untuk berhijrah. Abu Bakar (radhiyallahu 'anhu) sejak sebelumnya bahkan telah bersiap-siap untuk hijrah, namun Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam selalu berkata kepadanya, "Perlahanlah! Aku berharap kiranya aku mendapat izin (dari Allah)." Akhirnya Abu Bakar radhiyallahu 'anhu sengaja tertinggal untuk menerima Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Aisyah radhiyallahu 'anhuma bercerita, "Tatkala kami sedang berada di rumah Abu Bakar radhiyallahu 'anhu di pertengahan siang, tiba-tiba Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berada di depan pintu dengan mengenakan cadar. Abu Bakar berkata, 'Untuk beliau, ayah dan ibuku adalah sebagai tebusannya. Demi Allah, tiadalah yang beliau bawa saat ini melainkan 'perintah'.' Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam pun masuk ke dalam rumah dan berkata kepada Abu Bakar, 'Aku akan keluar (hijrah) dari tempatmu ini.' Abu Bakar berkata, 'Demi ayahku, engkau dan ibuku, mereka (kaum Quraisy) adalah keluarga engkau sendiri.' Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata, 'Aku telah diizinkan untuk keluar.' Abu Bakar lantas berkata, 'Perlu ditemani, ya Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Ya.' Abu Bakar berkata, 'Ya Rasulullah, ambillah salah satu dari kedua unta tungganganku ini.' Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata, 'Ya, tapi saya beli saja!' Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan Abu Bakar keluar, lalu tinggal di gua Tsur selama tiga malam. Ikut pula menginap di situ mendampingi keduanya, Abdullah bin Abu Bakar. Dia adalah seorang pemuda yang brilian dan penuh perhatian.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog