Skip to main content

Dedengkot-dedengkot thaghut | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketiga.

Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Thaghut jumlahnya banyak, namun dedengkot-dedengkotnya ada lima, yaitu iblis 1) -la'anahullah-; orang yang disembah, sedang dia sendiri rela 2); orang yang menyeru manusia untuk menyembah dirinya 3); orang yang mengaku mengetahui yang gaib 4); dan orang yang menghukumi dengan selain hukum yang telah diturunkan oleh Allah 5).

Syarah:

1) Iblis adalah setan yang 'terajam' dan terlaknat, yang terhadapnya Allah berfirman:

"Sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu hingga Hari Pembalasan." (Shad [38]: 78)

Dahulunya, iblis itu bersahabat dengan para Malaikat dan melakukan perbuatan yang dilakukan oleh para Malaikat. Namun ketika iblis mendapat perintah untuk sujud kepada Adam 'alaihis salam tampaklah bahwa pada dirinya terdapat sifat busuk, enggan (durhaka), dan takabur. Karena ternyata ia enggan (untuk sujud) dan takabur, dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir, akhirnya ia terusir dari rahmat Allah 'Azza wa Jalla. Allah berfirman,

"Ingatlah ketika Kami berfirman kepada para Malaikat (yang di situ terdapat pula iblis), 'Sujudlah kalian kepada Adam!' Maka bersujudlah mereka, kecuali iblis. Ia enggan dan takabur, dan ia termasuk golongan orang-orang kafir." (Al-Baqarah [2]: 34)

2) Yaitu orang yang diibadahi (disembah) selain Allah, sedangkan ia rela untuk disembah selain Allah. Ia termasuk salah satu dari dedengkot-dedengkot thaghut -wal 'iyadzu billah-; entah ia disembah semasa hidupnya ataupun sepeninggalnya jika ia mati dalam keadaan rela akan hal itu.

3) Yaitu orang yang menyeru atau mengajak manusia untuk mengibadahi dirinya, sekalipun mereka tidak mengibadahinya. Orang seperti ini termasuk salah satu dedengkot thaghut; entah seruannya tersebut mendapat sambutan ataupun tidak.

4) Gaib adalah sesuatu yang tersembunyi dari jangkauan manusia. Gaib ini ada dua macam; yang sudah terjadi dan yang akan datang. Gaib yang sudah terjadi ini sifatnya nisbi (relatif); bisa jadi bagi seseorang merupakan sesuatu yang maklum (dapat diketahui), namun bagi orang lain merupakan sesuatu yang majhul (tidak dapat diketahui). Sedangkan gaib tentang masa yang akan datang itu bersifat hakiki, yang tidak dapat diketahui oleh seorang pun kecuali hanya oleh Allah, atau oleh Rasul-rasul yang memang telah diberitahu oleh-Nya. Maka siapa saja yang mengaku mengetahuinya, maka ia berarti kafir, karena ia mendustakan Allah 'Azza wa Jalla dan Rasul-Nya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman,

"Katakanlah, 'Tidak ada seorang pun di langit ataupun di bumi yang mengetahui perkara gaib kecuali Allah.' Dan mereka tidak mengetahui bilamana mereka dibangkitkan." (An-Naml [27]: 65)

Bila Allah 'Azza wa Jalla telah memerintahkan Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk mengumumkan kepada khalayak manusia bahwasanya tiada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara gaib kecuali Allah saja. Maka barangsiapa mengaku mengetahui perkara gaib, berarti ia telah mendustakan Allah 'Azza wa Jalla dan juga mendustakan Rasul-Nya mengenai pemberitaan ini.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog