Skip to main content

Usus halus, penyaring sari makanan

Usus halus, penyaring sari makanan

Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda, "Seorang mukmin itu hanya makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus."
(Hadits Riwayat Imam al-Bukhori)

Usus halus adalah bagian dari sistem pencernaan yang memanjang dari lambung sampai katup ileokolika, yaitu tempat bersambungnya usus halus dengan usus besar. Sebagaimana diungkap hadits, bahwasanya usus halus mengambil tiga bagian dari tujuh bagian usus yang terdapat pada manusia.

Imam adz-Dzahabi rohimahuLLOOH menguraikan bahwasanya bagian pertama dari usus halus dinamakan al-Itsna 'asyr (usus dua belas jari) atau biasa disebut duodenum, kemudian bagian kedua disebut usus shoim (usus puasa) atau biasa disebut jejunum. Bagian terakhir disebut usus yang panjang melingkar halus yang disebut al-Lafayifi atau ileum (usus penyerapan).

Adapun penciptaan usus halus yang berbentuk sedemikian rupa bukanlah tanpa makna. Ibnu Sina berkata, "Sesungguhnya ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala karena perhatian-NYA kepada manusia menciptakan usus yang banyak jumlahnya dan berbelit-belit agar makanan dapat turun dari lambung, sedangkan perut pangkal segala penyakit."

Berdasarkan ilmu urai tubuh saat ini diketahui manusia dalam keadaan hidup memiliki usus halus sepanjang sekitar dua setengah meter. Adapun jika telah mati otot akan kehilangan tingkat ketegangannya, sehingga ususnya akan lebih memanjang menjadi enam meter panjangnya.

Usus halus yang berbentuk tabung terletak di daerah pusar dan dikelilingi oleh usus besar. Bagian pertama yang berupa usus dua belas jari memiliki 25 sentimeter dan berbentuk seperti sepatu kuda dengan kepalanya mengelilingi kepala organ pankreas.

Bagian kedua yaitu usus puasa menempati dua perlima sebelah atas dari usus halus yang selebihnya. Sedangkan usus penyerapan menempati tiga perlima bagian akhir.

Dinding usus halus terdiri atas empat lapisan yang sama dengan lambung yaitu dinding lapisan luar, dinding lapisan berotot, dinding submukosa, dan dinding mukosa. Dinding lapisan luar adalah membran (selaput) serosa, yaitu selaput rongga perut yang membalut usus dengan erat.

Kemudian dinding lapisan berotot yang terdiri atas dua lapis serabut saja yaitu lapisan luar terdiri atas serabut membujur dimana bagian bawahnya ada lapisan tebal terdiri atas serabut sirkuler (melingkar). Di antara kedua lapisan serabut berotot ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe (getah bening) dan jaring-jaring serabut saraf.

Kemudian dinding submukosa (lapisan jaringan di bawah mukosa) yang terdapat antara otot sirkuler dan lapisan yang terdalam sebagai pembatasnya. Dinding submukosa terdiri atas jaringan areolar dan berisi banyak pembuluh darah, saluran getah bening, kelenjar dan jaring-jaring serabut saraf dengan sebutan plexus meissner.

Adapun yang menyelaputi bagian dalam adalah dinding mukosa (selaput lendir) dalam yang berupa kerutan tetap seperti jala sehingga memberi kesan anyaman halus.

Lipatan yang terbentuk pada bagian dalam dinding selaput lendir menambah luasnya permukaan pengeluaran zat dan menyerapannya. Maka dengan demikian, isi dalam usus tidak terlalu cepat berjalan melalui usus dan akan memberikan kesempatan lebih lama pada getah pencerna untuk bekerja atas makanan.

Dinding submukosa dan mukosa (selaput lendir) dipisahkan oleh selapis otot datar yang disebut mukosa muskularis. Serabut-serabut berasal dari mukosa ini naik ke vili (penjuluran selaput lendir berbentuk jari) dan berkontraksi membantu mengosongkan semua lacteal (isi usus).

Di dalam dinding mukosa (selaput lendir) terdapat berbagai ragam sel, termasuk banyak sel darah putih. Di dalamnya juga banyak kelenjar getah bening yang disebut kelenjar soliter. Kelenjar-kelenjar ini berfungsi untuk melindungi dan merupakan tempat terjadinya peradangan pada demam usus (tifoid).

Sesungguhnya fungsi usus adalah sebagai alat pencerna dan menyerap hasil pencernaan makanan berbentuk cair yang berasal dari lambung. Sementara itu sistem pencernaan dibagi ke dalam empat tahapan besar, yaitu saluran pencernaan bagian atas dengan jalur dari mulut hingga kerongkongan.

Lalu saluran pencernaan bagian tengah terdiri atas lambung dan usus dua belas jari. Saluran pencernaan bagian di bawah usus dua belas jari. Terdiri dari usus kecil yang melingkupi usus puasa dan usus penyerapan. Bagian terakhir adalah bagian yang tergabung pada usus besar hingga anus.

Pada tahap awal makanan dikunyah dan dicampur dengan air liur untuk mencairkan materinya menjadi lebih berair dengan pelumasan dan menjadi setengah cair. Oleh karenanya pencernaan di bagian ini bersifat plegmatik (balgham) atau dingin dan lembab. Pelumasan makanan diperlukan karena semua reaksi pencernaan berikutnya harus terjadi dalam media cair.

Setelah dicacah oleh gigi dan dilumasi air liur kemudian makanan akan ditelan melalui kerongkongan dengan mudah.

Setelah melewati kerongkongan makanan akan menuju lambung.

Bersambung...

===

Sumber:
Tabloid Bekam Edisi 15/ Tahun ke-3/ Tahun 2012

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog