Skip to main content

Tanda-tanda hajji mabrur (6) | Tidak Semua Hajji Mabrur

al-Mab-hats

Ustadz Anas Burhanuddin

Tanda-tanda hajji mabrur (6)

Kelima: Pulang dari hajji dengan keadaan lebih baik.

Salah satu tanda diterimanya 'amal seseorang di sisi ALLOH 'Azza wa Jalla adalah diberikan taufiq untuk melakukan kebaikan lagi setelah 'amalan tersebut. Sebaliknya, jika setelah ber'amal sholih melakukan perbuatan buruk, maka itu adalah tanda bahwa ALLOH 'Azza wa Jalla tidak menerima 'amalannya. (12)

'Ibadah hajji adalah madrosah. Selama kurang lebih satu bulan para jama'ah disibukkan oleh berbagai 'ibadah dan pendekatan diri kepada ALLOH 'Azza wa Jalla. Untuk sementara, mereka terjauhkan dari hiruk pikuk urusan duniawi yang melalaikan. Di samping itu, mereka juga berkesempatan untuk mengambil 'ilmu agama yang murni dari para 'Ulama tanah suci dan melihat praktik menjalankan agama yang benar.

Logikanya, setiap orang yang menjalankan 'ibadah hajji akan pulang dari tanah suci dalam keadaan yang lebih baik. Namun yang terjadi tidak demikian, apalagi setelah tenggang waktu yang lama dari waktu berhajji. Banyak yang tidak terlihat lagi pengaruh baik hajji pada dirinya. Karena itu, bertaubat setelah hajji, berubah menjadi lebih baik, memiliki hati yang lebih lembut dan bersih, 'ilmu dan 'amal yang lebih mantap dan benar, kemudian istiqomah di atas kebaikan itu adalah salah satu tanda hajji mabrur.

Orang yang hajjinya mabrur menjadikan 'ibadah hajji sebagai titik tolak untuk membuka lembaran baru dalam menggapai ridho ALLOH 'Azza wa Jalla, ia akan semakin mendekat ke akhiroh dan menjauhi dunia. Al-Hasan al-Bashri rohimahuLLOOH mengatakan, "Hajji mabrur adalah pulang dalam keadaan zuhud terhadap dunia dan mencintai akhiroh." (13) Ia juga mengatakan, "Tandanya adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan sebelum hajji." (14)

Ibnu Hajar al-Haitami rohimahuLLOOH mengatakan, "Dikatakan bahwa tanda diterimanya hajji adalah meninggalkan maksiat yang dahulu dilakukan, mengganti teman-teman yang buruk menjadi teman-teman yang baik, dan mengganti majelis kelalaian menjadi majelis dzikir dan kesadaran."

Penutup

Sekali lagi, yang menilai mabrur tidaknya hajji seseorang hanya ALLOH 'Azza wa Jalla. Para 'Ulama hanya menjelaskan tanda-tandanya sesuai dengan 'ilmu yang telah ALLOH 'Azza wa Jalla berikan kepada mereka. Jika tanda-tanda ini ada dalam 'ibadah hajji anda, maka hendaknya anda bersyukur atas taufiq dari ALLOH 'Azza wa Jalla. Anda boleh berharap 'ibadah anda diterima oleh ALLOH 'Azza wa Jalla, dan teruslah berdo'a agar 'ibadah anda benar-benar diterima. Adapun jika tanda-tanda itu tidak ada, maka anda harus mawas diri, istighfar dan memperbaiki 'amalan anda. WALLOOHU a'lam.

===

(12) Kitab Lathoo-iful Ma'aarif 1/68.

(13) Kitab at-Taariikh al-Kabiir 3/238.

(14) Kitab Lathoo-iful Ma'aarif 1/67.

===

Sumber:
Majalah as-Sunnah Edisi 08/ Tahun XIII/ Dzulqo'dah 1430 H/ November 2009 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT