Skip to main content

Surat Al-Baqarah Ayat 177 (4) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR

SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR

JUZ 2

SURAT AL-BAQARAH

AL-BAQARAH, AYAT 177 (4)

8. "Dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji." Ayat ini sama seperti firman-Nya, "Yaitu orang-orang yang menepati janji Allah dan tidak merusak perjanjian." (QS. Ar-Ra'd: 20)

Lawan dari sikap ini adalah nifaq (kemunafikan). Ditegaskan dalam hadits:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ.

"Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: Jika berbicara dia berbohong. Jika dia berjanji dia mengingkari. Dan jika diberi kepercayaan dia berkhianat." (645)

Dalam hadits lain:

إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ.

"Apabila ia berbicara ia berdusta, jika berjanji ia memungkiri dan apabila berselisih ia berbuat keji." (646)

9. "Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan." Maksudnya, dalam keadaan miskin (al-ba'-sa), dalam keadaan sakit dan menderita (adh-dharra') dan wa hiinal ba'-s yakni ketika berada dalam peperangan dan ketika berhadapan dengan musuh. Demikian yang dikatakan oleh Ibnu Mas'ud, Ibnu 'Abbas, Abul 'Aliyah, (647) Murrah al-Hamdani, (648) Mujahid, Sa'id bin Jubair, al-Hasan al-Bashri, Qatadah, (649) ar-Rabi' bin Anas, as-Suddi, Muqatil bin Hayyan, Abu Malik, (650) adh-Dhahhak, dan lain-lainnya. (651)

Kata wash-shaabiriina manshub (dinashabkan) untuk menunjukkan pujian dan anjuran agar senantiasa bersabar dalam menghadapi segala keadaan yang berat dan sulit tersebut. Wallahu a'lam. Hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan dan bertawakkal.

Firman-Nya, "Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya)." Artinya, orang-orang yang telah menyandang sifat-sifat tersebut di atas adalah orang-orang yang imannya benar. Mereka telah mewujudkan keimanan hati melalui ucapan dan perbuatan. Merekalah yang disebut orang-orang yang benar (keimanannya).

"Dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa," karena mereka menjauhi segala hal yang diharamkan, dan melakukan berbagai macam ketaatan.

===

Catatan Kaki:

645. Muslim (I/78). [Diriwayatkan juga oleh al-Bukhari (no. 33), Muslim (no. 59)].

646. Muslim (I/78). [Diriwayatkan juga oleh al-Bukhari (no. 34), Muslim (no. 58)].

647. Ibnu Abi Hatim (I/270), tahqiq: DR. Al-Ghamidi.

648. Ibnu Abi Hatim (I/271), tahqiq: DR. Al-Ghamidi.

649. Ibnu Abi Hatim (I/270), tahqiq: DR. Al-Ghamidi.

650. Ibnu Abi Hatim (I/271), tahqiq: DR. Al-Ghamidi.

651. Ath-Thabari (III/355).

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.