Skip to main content

Kisah Harut dan Marut serta Tafsir Tentang Kedua Malaikat tersebut (2) | Al-Baqarah, Ayat 99-103 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir.

Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.

Shahih Tafsir Ibnu Katsir.

Al-Baqarah, Ayat 99-103.

Kisah Harut dan Marut serta Tafsir Tentang Kedua Malaikat tersebut (2).

Kebanyakan ulama Salaf berpendapat bahwa kedua Malaikat itu berasal dari langit dan keduanya diturunkan ke bumi. Maka terjadilah apa yang terjadi pada keduanya.

Berdasarkan hal ini, penggabungan antara uraian di atas dengan dalil-dalil tentang kema'shuman para Malaikat (terjaganya mereka dari dosa), bahwa takdir kedua Malaikat ini (Harut dan Marut) telah ditetapkan oleh Allah demikian. Maka apa yang terjadi itu khusus bagi keduanya. Maka tidak ada pertentangan di dalamnya, sebagaimana Allah telah menetapkan takdir iblis seperti itu. Dalam satu pendapat disebutkan, "Sesungguhnya iblis itu dari golongan Malaikat, berdasarkan firman Allah Ta'ala, 'Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, 'Sujudlah kamu kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali iblis; dia enggan.'" (QS. Al-Baqarah: 34)

Dan beberapa ayat lain yang menunjukkan hal itu. Padahal masalah Harut dan Marut lebih ringan dari masalah iblis, semoga Allah Ta'ala melaknatnya.

Al-Qurthubi juga telah meriwayatkan dari 'Ali, 'Abdullah bin Mas'ud, 'Abdullah bin 'Abbas, 'Abdullah bin 'Umar, Ka'b al-Ahbar, as-Suddi dan al-Kalbi. Adapun kisah az-Zuhrah adalah maudhu (palsu), tidak perlu diragukan lagi. (371)

Para ahli astronomi mengatakan, "Jauh antara Babilonia -sekarang termasuk wilayah Irak- dengan Samudera Barat (Atlantik) yang disebut juga Oceanus, adalah tujuh puluh derajat, yang disebut garis bujur. Adapun garis lintangnya, jauh antara Babilonia dengan bagian tengah bumi dari arah selatan yang disebut garis khatulistiwa, adalah tiga puluh dua derajat, wallaahu a'lam."

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

371. Al-Qurthubi (II/ 51).

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Edit Isi: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Cetakan Keempat Belas, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT