Adabul Mufrad.
Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah.
Kitab Pegawai.
107. Bab Apakah Boleh Mengatakan: Rabbi.
211. Mutharraf berkata: Berkata ayahku saya pernah bersama utusan Bani Wafd menemui Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Mereka lalu berkata, "Engkau adalah tuan kita." Beliau menjawab,
"Tuan itu adalah Allah."
Mereka kemudian berkata, "Dan engkau adalah yang paling utama di antara kita dan paling mulia." Bersabdalah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam,
"Ucapkanlah dengan ucapan kalian dan jangan sampai syaithan menjalankan ucapan kalian." (34)
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
Catatan Kaki:
34. Janganlah kita berbicara dengan berlebih-lebihan karena terdorong oleh hawa nafsu yang menyebabkan syaithan akan ikut campur dan akhirnya kita tidak sengaja mengucapkan ucapan yang menyebabkan kita berdosa.
Hadits ini masih berkait dengan tema bagian ini, yaitu dilarang memuliakan seseorang berlebihan, bahkan pada seorang Nabi sekalipun, karena itu membawa kepada kesyirikan.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Cetakan Pertama, Mei 2004.
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah.
Kitab Pegawai.
107. Bab Apakah Boleh Mengatakan: Rabbi.
211. Mutharraf berkata: Berkata ayahku saya pernah bersama utusan Bani Wafd menemui Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Mereka lalu berkata, "Engkau adalah tuan kita." Beliau menjawab,
"Tuan itu adalah Allah."
Mereka kemudian berkata, "Dan engkau adalah yang paling utama di antara kita dan paling mulia." Bersabdalah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam,
"Ucapkanlah dengan ucapan kalian dan jangan sampai syaithan menjalankan ucapan kalian." (34)
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
Catatan Kaki:
34. Janganlah kita berbicara dengan berlebih-lebihan karena terdorong oleh hawa nafsu yang menyebabkan syaithan akan ikut campur dan akhirnya kita tidak sengaja mengucapkan ucapan yang menyebabkan kita berdosa.
Hadits ini masih berkait dengan tema bagian ini, yaitu dilarang memuliakan seseorang berlebihan, bahkan pada seorang Nabi sekalipun, karena itu membawa kepada kesyirikan.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Cetakan Pertama, Mei 2004.
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT