Skip to main content

Nikmat itu bernama kolesterol

Sesungguhnya kesempurnaan penciptaan manusia ditandai oleh tingkat ketelitian dan kelengkapan komponen tubuh yang belum mampu dijangkau sepenuhnya oleh ilmu pengetahuan dan teknologi tercanggih.

Betapa terkadang manusia begitu mudah terkesima menyaksikan ragam buatan sesama manusia, entah karya teknologi telekomunikasi, otomotif, elektronik dan lainnya. Namun, apakah sikap serupa juga terungkap saat menyaksiakn ciptaan ALLOH Ta'ala? "Ciptaan ALLOH yang bernama manusia ini sungguh terlalu sempurna!" Ucap seorang ahli biokimia.

Bagaimana tidak super sempurna, tak ada manusia yang mampu membayangkan apalagi merekayasa terhadap rumitnya makhluq penting sangat kecil dan lembut yang bernama kolesterol? Kita lebih tak kuasa lagi merenungkan peran dan kesibukan kolesterol dalam tubuh yang tiada henti bekerja menjaga kecukupan energi untuk kinerja organ tubuh sekaligus menjaga keseimbangannya, sehingga tubuh tetap bekerja dengan baik.

Kolesterol dengan massa jenis (densitas) 1.052 g/cm3, tentunya tak bisa dilihat dengan mata telanjang, namun dengan izin ALLOH, selama 24 jam dia berjuang tak kenal lelah menjelajah ke seluruh tubuh agar sel dan organ tetap prima.

Sayangnya tanggung jawab kolesterol yang begitu berat dan penting bukannya mendapat 'pujian' dan dukungan, melainkan hanya dijadikan buah bibir dan celaan sebagai pemicu ragam penyakit berat atau mematikan, seperti jantung, stroke, diabet, gagal ginjal dan lainnya.

Secara historis nama kolesterol muncul di abad 18 dan berasal dari bahasa yunani chole (empedu) dan sterol atau steroid (padat). Mulanya kolesterol ditemukan oleh para peneliti pada batu empedu. Dari struktur kimianya, kolesterol tergolong atau komponen dari keluarga lemak (lipid), namun para ahli berpendapat lemak tidak selamanya identik dengan kolesterol.

Uniknya kolesterol hanya bersumber dari lemak atau produk hewani, diantaranya daging, telur, susu, jeroan, otak dan ikan. Adapun sumber dari tumbuhan tidak disebut kolesterol melainkan fitosterol.

Fitosterol memiliki struktur kimia yang mirip dengan kolesterol, namun tetap berbeda dengan kolesterol. Perbedaan tersebut terlihat nyata dari cara kerjanya di dalam tubuh yang berlawanan dengan kolesterol yakni menghambat penyerapan kolesterol di saluran pencernaan, inilah bentuk keseimbangan ciptaan ALLOH Ta'ala. Untuk itu semua produk dari tumbuhan tentunya tidak mengandung atau terbebas dari kolesterol.

Kolesterol telah mendapat stempel buruk. Pada tahun 1908, para ahli menemukan bahwa hewan percobaan yang diberi daging, susu berlemak, dan telur secara berlebihan akan mengalami endapan lemak pada dinding arteri (saluran darah). Hal tersebut menyebakan saluran darah menyempit, atau disebut atherosklerosis.

Proses tersebut berlangsung sangat lama dan merupakan cikal-bakal stroke dan serangan jantung. Pada tahun 1913, beberapa ahli merumuskan bahwa endapan lemak tersebut adalah kolesterol. Sayangnya dalam penelitian tersebut tidak ada keterangan apakah ada beda manusia dengan hewan serta binatang yang terkena stroke, serangan jantung dan lainnya?

Secara umum manusia membutuhkan sekitar 1000-1100 miligram (mg) kolesterol setiap hari. Sementara tubuh memproduksi 3000-4000 mg kolesterol setiap hari. Sedangkan 70-80% kolesterol secara SunnatuLLOH diproduksi dalam tubuh sendiri terutama di hati, lalu korteks adrenal, kulit, usus, testis, lambung, otot, jaringan adiposa dan otak yang mengandung 17% kolesterol pada timbangan keringnya. Karena itu tanpa kolesterol struktur otak tak mungkin terbentuk dengan sempurna, Sub-hanaLLOH... Sementara itu sisanya, sekitar 20-30% kolesterol berasal dari makanan.

Menurut guru besar Departemen teknologi pangan dan gizi, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Made Astawan, seperti dilansir Kompas.com, bila jumlah kolesterol di dalam tubuh kurang, sintesis kolesterol di dalam hati dan usus meningkat untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan organ. Sebaliknya, jika jumlah kolesterol dari makanan meningkat, sintesis kolesterol di dalam hati dan usus menurun. Ini bentuk keseimbangan tubuh.

"Meskipun tubuh dapat menyintesis kolesterol, namun kolesterol yang berasal dari makanan memgang peran penting karena merupakan sterol utama di dalam tubuh manusia, serta komponen permukaan sel dan membran intraselular", ujarnya.

Sejumlah ahli kedokteran dari Cambridge International Institute For Medical Science yaitu Stephen Cavallino, Amin Habib, David Sim dan Robert Nemer berpendapat sedikitnya ada 13 fakta penting tentang kolesterol; antara lain kolesterol diproduksi oleh tubuh dalam jumlah besar, dan melekat sekaligus sumber nutrisi penting pada semua sel. Selain itu, menurut mereka tubuh manusia mengatur sendiri kadar kolesterolnya, dan kolesterol merupakan bagian penting dari tulang serta memiliki peran struktural utama dalam otak.

Lebih dari itu bahwa interaksi kolesterol dengan matahari pada kulit menghasilkan vitamin D. Kolesterol juga sangat penting untuk kesehatan hati dan usus, melindungi kulit dari penyerapan racun yang larut dalam air. Kolesterol juga mempertahankan kelembaban tubuh sehingga menghindarkan seseorang dari dehidrasi.

Menurut mereka kolesterol sangat penting bagi kesehatan insan, apalagi diyakini bahwa seseorang yang kekurangan kolesterol bisa menyebabkan kematian. Kolesterol juga merupakan kebutuhan pokok sel, terutama kebutuhan membran sel yang antara lain terdiri dari kolesterol, lemak dan protein. Lebih dari 90% kolesterol terdapat pada semua jaringan tubuh. Sebab jika kandungan kolesterol tidak cukup dalam membran sel, dindingnya kurang kaku. Lebih dari itu kolesterol dianggap sebagai 'makanan' mentah bagi tubuh untuk memproduksi berbagai hormon. WALLOOHU A'lam.
(tb/tim/berbagai sumber)

Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 16/ Tahun 3/ 2013.

===

LAYANAN GRATIS
Estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum
085778018878
http://www.bajaringantangerang.com/

===

tabloid bekam, ldl, hdl, makanan sampah, manfaat kolesterol, kolesterol, gejala kolesterol, pengertian kolesterol, menurunkan kolesterol, trigliserida, asam urat, kolesterol tinggi, gula darah, darah tinggi