Skip to main content

Kolesterol Mengalir Sampai Jauh

Apa saja kegunaan obat atau tujuan terapi kolesterol? Atau apakah memang perlu pengobatan kolesterol? Tentunya hal ini harus disikapi dengan bijak agar pengobatan tidak salah alamat, apalagi justru malah membahayakan kesehatan.

Biasanya diketahuinya angka kolesterol setelah ada tes laboratorium, alat cek kolesterol digital, juga karena pengaduan seseorang kepada ahli pengobatan/ terapis mengenai keluhan pegal-pegal, penat di area pundak, gampang kesemutan, rasa nyeri di area jantung, sering sakit kepala sebelah atau keanehan lainnya di kepala. Sehingga dengan keluhan itu praktis pengobatan menyarankan pemeriksaan kadar kolesterol.

Setelah mendapat kesimpulan bahwa angka kolesterol melonjak dari angka normal, sebaiknya perlu ada pertimbangan dan kajian cermat apa saja yang memicu naiknya angka tersebut? Jangan sampai usaha yang dilakukan untuk menekan angka kolesterol malah menimbulkan masalah baru. Pendeknya tujuan pengobatan 'kolesterol' harus jelas tujuannya dengan memahami kondisi pasien dan faktor-faktor keseimbangan tubuh.

Sebab menurut 'Ulama kedokteran Islam, Ibnu Qoyyim al-Jauziyah, kestabilan tubuh, kesehatan dan kebugarannya hanya bisa dicapai melalui unsur kelembaban yang dapat menandingi panas. Unsur pelembab adalah materi dasar. Sementara suhu panas berfungsi mematangkan materi tersebut dan mengusir sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna, lalu memperbaiki dan menstabilkannya. Namun kalau tidak berhasil, justru akan merusak badan, sehingga tubuh tidak bisa berdiri tegak.

Demikian pula kelembaban yang merupakan makanan bagi suhu panas. Kalau tidak ada kelembaban, pasti badan sudah terbakar, kering dan rusak. Kedua unsur tersebut harus saling melengkapi, karena tubuh hanya bisa berdiri tegak dengan kedua unsur tersebut. Masing-masing menja materi yang berguna untuk yang lain. Panas menjadi materi dasar untuk suhu lembab, menjaga dan mengawetkannya sehingga tidak mudah rusak dan terkontaminasi.

Ibnu Qoyyim menjelaskan, kelembaban merupakan materi dasar untuk suhu panas, menyuntik gizi dan memberi daya tahan. Kalau salah satu dari dua unsur itu terlalu mendominasi tubuh seseorang secara berlebihan, pasti akan terjadi ketidakberesan dalam sistem metabolisme tubuh sesuai kadar kelebihan unsur tersebut. Suhu panas akan mengkontaminasi unsur dingin sehingga tubuh akan membutuhkan pengganti dari zat yang hilang setelah tubuh mengalami proses pembakaran untuk tetap prima, yakni melalui makanan dan minuman.

Kalau suhu dingin melebihi kemampuan energi panas melakukan pembakaran, kekuatan panas akan melemah sehingga tidak mampu melakukan pembakaran terhadap zat-zat tubuh yang tidak berguna sehingga terkontaminasi menjadi materi busuk yang berbahaya, dan akhirnya merusak dan merapuhkan tubuh seseorang serta mengakibatkan berbagai macam penyakit sesuai dengan jenis materi yang dihasilkan oleh kontaminasi tersebut, dan juga tergantung daya tahan tubuh menghadapinya.

Untuk menormalkan iklim perut dan tubuh bisa melazimkan istigfarg (muntah) guna menguras perut agar bersih. Usaha ini bisa dilakukan dengan perasan beberapa lembar daun gandarusa yang dimasukkan lewat hidung atau mulut beberapa tetes saja untuk menghindari muntah berlebihan.

Semua itu merupakan pelajaran yang bisa dipetik dari firman ALLOH Ta'ala:

"Makan dan minumlah akan tetapi jangan berlebih-lebihan..."

Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 16/ Tahun 3/ 2013.

===
Live from BlackBerry® on esia max-d, Internet Max, Biaya Mini.