Skip to main content

Menjinakkan kolesterol tanpa dikontrol

BismiLLAH...

"Ya ROBB kami, tiadalah ENGKAU menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci ENGKAU, maka peliharalah kami dari siksa Neraka."
{Qur-an Suroh Ali 'Imron (3): Ayat 191}

Apa salahnya kolesterol? Sehingga makhluq yang menakjubkan ini dijadikan 'bulan-bulanan', bahkan 'dikambinghitamkan', seolah menjadi musuh kehidupan atau musuh bersama yang harus dihadapi dengan kewaspadaan tinggi.

Aneh, kolesterol yang memberikan manfaat besar bagi kelangsungan hidup manusia tiba-tiba diyakini sebagai monster yang membahayakan bagi tiap orang.

Untuk itu pakar kedokteran dan biokimia dari Cambridge University, Inggris, Prof. Dr. George V. Mann menyebut opini tentang lemak jenuh dan kolesterol sebagai penyebab penyakit jantung koroner merupakan penipuan 'ilmiah' terbesar abad ini dan abad mana pun.

Menghadapi fenomena kolesterol ini, pada gilirannya berbagai aksi pun dilakukan untuk menghindari bahkan melawannya. Namun kolesterol sendiri tak memerdulikannya, dan selalu istiqomah mengalir bersama darah merawat kesehatan triliunan sel dalam tubuh yang menjalankan tugas penting pada hampir setiap organ tanpa batasan waktu sesuai ketetapan ALLOH Ta'ala.

Sayang sekali segudang manfaat kolesterol kemudian diyakini terbalik dengan anggapan merugikan, membahayakan dan harus 'diperangi'. Lebih gawat lagi, tanpa menelaah kandungan dan keunggulan zat penting bagi tubuh tersebut, banyak pihak termasuk mereka yang berkecimpung di dunia kesehatan dan pengobatan seolah terus menyalakan tanda bahaya terhadap kolesterol. Pada gilirannya banyak pihak ramai-ramai menunjuk serta melabeli bahan makanan dan minuman dengan kata 'non-kolesterol'.

Ternyata banyak dokter, ahli kardiovaskuler, ahli biokimia dan peneliti dari berbagai negara telah mencurahkan sebagian hidupnya mengurai keberadaan dan manfaat kolesterol, khususnya lipoprotein (HDL dan LDL), gliserol, lemak, trigliserida, dan sejawatnya.

Sayangnya hasil studi dan pendapat mereka yang ilmiah dan jujur kurang dipublikasikan. Seorang pakar kolesterol, Dr. Uffe Ravnskov, Ph.D dari Universitas Lund, Swedia, mengungkapkan sejak lebih dari 15 tahun silam bahwa para peneliti di Amerika menjelaskan tentang bahaya dan resiko kolesterol rendah dan nilai aman bagi kolesterol tinggi. Apalagi membuktikan bahwa kolesterol rendah merupakan pemicu meningkatnya angka kematian akibat gangguan jantung, paru-paru, lambung, dan usus.

Para peneliti di Amerika itu juga telah menguji 100 ribu orang dengan ragam angka kolesterol. Ternyata mereka yang berkolesterol rendah lebih sering terganggu kesehatannya dan sering ke rumah sakit dibanding yang berkolesterol tinggi. Bahkan mereka dengan kolesterol rendah dua kali kemungkinannya terserang penyakit berbahaya.

Untuk itu Uffe Ravnskov yang juga redaktur jurnal kolesterol, menilai paparan peraih nobel, Joseph Goldstein dan Michael Brown yang menyebut bahaya kolesterol tinggi terhadap penyempitan pembuluh darah dan serangan jantung sebagai kesimpulan yang terburu-buru. Sebab pada kenyataannya dari berbagai hasil riset ditemukan angka kematian akibat serangan jantung lantaran dipicu juga oleh angka kolesterol yang rendah.

Anthony Colpo, seorang ahli kebugaran dalam tulisannya di Journal of America Phisicians and Surgetion no. 3 volume 10, dengan judul LDL Cholesterol: "Bad" Cholesterol, or Bad Science? Mengungkapkan ragam kejanggalan dalam kampanye bahaya kolesterol. Menurutnya, jutaan orang di seluruh dunia telah menelan kampanye bahwa kolesterol sebagai pemicu penyakit jantung koroner (PJK). Kampanye tersebut menyerukan agar masyarakat mengurangi kadar kolesterol dengan obat penurun lipid (lemak) dan mengkonsumsi makanan rendah lemak jenuh.

Kampanye ini, kata Colpo telah menghasilkan keuntungan miliaran dolar bagi perusahaan obat dan produsen makanan rendah lemak. Bahkan dia menyebut perusahaan Pfizer pada tahun 2004 saja meraup hasil 10,9 miliar dollar dari hasil penjualan obat penurun kolesterol.

Dia menegaskan bahwa perang terhadap kolesterol terbukti sangat menguntungkan industri makanan dan obat, apalagi selalu didengungkan bahwa PJK sebagai penyakit utama penyebab kematian.

Tidak mendidik

Sesungguhnya membangun sikap 'permusuhan' terhadap kolesterol tidaklah mendidik, apalagi tanpa pernah menjelaskan manfaat dan perannya terhadap kehidupan manusia. Lebih bahaya lagi bila banyak orang pada akhirnya hanya meyakini bahayanya dan terbangunnya ketakutan berlebihan terhadap makhluq tersebut. Bila tak segera dikendalikan, kondisi ini juga bisa melalaikan kewajiban muslim mengagumi dan mensyukuri ciptaan ALLOH Ta'ala.

Setidaknya bila tubuh seseorang kekurangan kolesterol, dia akan jadi lemah, bisa 'loyo', dan tak subur, kebutuhan vitamin tubuhnya terganggu, jaringan sarafnya tak lagi sensitif, janin tidak sehat, lemah ingatan, kekurangan hormon/ enzim, jantung bermasalah, daya tahan tubuh lemah, sel tidak sehat, otak kurang energi dan problem lainnya.

Atas kekuasaan ALLOH Ta'ala kolesterol diciptakan untuk melindungi anak-anak dari berbagai serangan penyakit berbahaya, antara lain demam hay, asma, autisme, IQ rendah. Menurut Dr. Uffe Ravnskov, kolesterol juga menghindarkan manusia dari lemahnya daya tahan tubuh atau pihak kedokteran konvensional menyebut juga dengan istilah alergi. Bahkan khusus lipoprotein (LDL) mengemban tugas penting, antara lain mengurus mikroorganisme berbahaya dan produk beracun, seperti bakteri Staphylococcus aureus yang dapat menghancurkan semua jenis sel manusia, termasuk sel darah merah.

Hal senada juga diungkapkan Dr. Bhakdi dan timnya, serta Dr. Willay Fiegel dari Universitas Heidelberg, Jerman. Mereka mengamati efek dari racun bakteri yang merangsang sel-sel darah putih menjadi sitokin, hormon yang menjadi pemicu peradangan. Para peneliti di Jerman tersebut menemukan dan menyimpulkan bahwa racun bakteri berbahaya itu dengan mudah dilemahkan oleh LDL. Artinya kolesterol, khususnya LDL mampu menetralkan racun berbahaya yang akan merusak tubuh. Bahkan produk-produk suplemen multivitamin anak yang berlomba-lomba mencantumkan salah satu kandungan terpenting produknya, yakni asam lemak essensial (EFA) seperti omega 3, di otak pun harus bersinergi dengan kolesterol untuk fungsi otak yang sehat.

WALLOOHU A'lam.

Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 16/ Tahun 3/ 2013.

===

LAYANAN GRATIS
Estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum
085778018878
http://www.bajaringantangerang.com/

===

tabloid bekam, ldl, hdl, makanan sampah, manfaat kolesterol, kolesterol, gejala kolesterol, pengertian kolesterol, menurunkan kolesterol, trigliserida, asam urat, kolesterol tinggi, gula darah, darah tinggi

Popular posts from this blog