Skip to main content

Siapa 'OKNUM' Perusak Nama Baik Kolesterol (4)

Keempat, kualitas makanan nyaris kurang mendapat perhatian serius dari sebagian kaum muslimin. Padahal al-Qur-an, Hadits dan para 'Ulama kedokteran Islam begitu serius memperingatkan agar memperhatikan apa yang kita kunyah dan telan. Kualitas makanan ini sangat mempengaruhi kualitas organ dan ruhiyah. Sehingga para ahli pun sependapat bahwa kualitas makanan memberikan pengaruh besar terhadap kualitas sel yang sangat membutuhkan kolesterol.

Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam adalah teladan terbaik dalam memilih dan memilah makanan dari unsur nabati dan hewani. Selain itu Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam selalu mengutamakan makanan yang baru dan buah yang sudah benar-benar matang (bukan buah yang dipaksa matang atau matang di perjalanan). Masakan yang baru unsur vitaminnya masih baik dan segar serta cepat diserap tubuh. Begitu pula buah yang matang vitaminnya sempurna juga cepat diserap dan diubah dalam tubuh menjadi energi.

Minimnya ragam makanan yang dikonsumsi setiap hari merupakan teladan tersendiri dengan perpaduan dan keseimbangan antara unsur makanan dan minuman. Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam hampir tak pernah menyantap makanan lebih dari 3 jenis, misalnya menyantap atau memasak daging yang berunsur panas dengan barley (jelai) yang bersifat dingin. Untuk itu Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam mengingatkan bahwa predikat tamak (serakah) bisa dialamatkan terhadap mereka yang ingin menyantap semua makanan yang dilihatnya. Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam juga terjaga dari makanan yang dibakar, menghindari masakan 'nginap', tak makan buah belum matang kecuali kurma sebagai buah istimewa pada masa muda dan tuanya.

Lebih dari itu lemak 'jahat' yang sesungguhnya adalah berasal dari lemak hewani dari binatang yang diharomkan ALLOH Ta'ala, yakni babi dan binatang harom lainnya. Keharoman babi tentu berbahaya bagi tubuh, termasuk produk yang dihasilkan dari pemecahannya diantaranya kolesterol yang tentu kualitasnya buruk juga. Maka kadang menjadi pertanyaan bahwa kadar kolesterol seseorang normal namun dia mengalami problem jantung atau stroke. Menelan barang harom tersebut sesungguhnya sama aja memasukkan banyak musuh dalam tubuh yang bisa menjadi 'bom waktu'.

Kolesterol yang berasal dari barang yang harom tidak mungkin bekerja dengan baik dibanding kolesterol yang bersumber dari produk hewani yang baik pula. Sebagaimana difahami bahwa kolesterol hanya bersumber dari produk lemak hewani, sementara 90% tubuh babi adalah lemak. Adapun produk makanan dan minuman yang bersentuhan atau berasal dari babi sulit dihitung dan dikendalikan, termasuk minyak babi yang dianggap murah dan lebih enak. Karena itu Anthony Calpo menegaskan sumber lemak yang buruk hanya menghasilkan kolesterol yang buruk pula. Na'udzubiLLAH.

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithon, karena sesungguhnya syaithon itu adalah musuh yang nyata bagimu."
(Qur-an Suroh al-Baqoroh (2): Ayat 168)

Lalu kebiasaan makan tanpa peduli perpaduan dengan musim sungguh mudah mempengaruhi mutu, bahkan bisa merusak darah. Mereka yang suka dengan makanan unsur panas, terutama dari hewani bisa membakar darahnya dan sangat mudah memicu peradangan. Sedangkan mereka yang tak mampu menahan diri dari makanan/ minuman unsur dingin bisa membekukan darahnya. 'Hangusnya' darah dan pembekuan, diantaranya punya dampak yang sama yakni penyumbatan. Lebih bahaya lagi mereka yang tak peduli makan dengan kesesuaian musim, misal musim panas mengkonsumsi makanan unsur panas, atau pada saat musim dingin menelan makanan atau minuman unsur dingin.

Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 16/ Tahun 3/ 2013.

===
Live from BlackBerry® on esia max-d, Internet Max, Biaya Mini.

Popular posts from this blog