Skip to main content

Kolesterol Mengalir Sampai Jauh: Harapan Pengobatan

Sesungguhnya tujuan berbagai pengobatan kolesterol harus diperjelas, antara lain:

1. Apakah tujuan pengobatan untuk mengeliminasi (membantai) LDL yang disebut sebagai kolesterol jahat? Bukankah kelebihan LDL akan dibersihkan atau diangkut HDL ke liver? Atau apakah benar ada LDL yang tidak bisa diangkut oleh HDL hingga melekat di pembuluh darah? Namun juga perlu penelitian lebih jauh kebenaran LDL memicu plak, sebab LDL pada umumnya mengambang dan larut di darah karena banyak unsur lemak?

2. Atau pengobatan atas nama kolesterol ditujukan pada empedu? Karena bila organ ini bermasalah tentu pembuangan sisa LDL akan terganggu dan menumpuk di empedu, yang pada gilirannya mengganggu mekanisme atau proses kolesterol secara keseluruhan.

3. Apakah tujuan pengobatan kolesterol untuk membongkar penyumbatan di pembuluh darah akibat plak dari darah yang rusak atau materi penyumbat lainnya, sehingga dengan terbongkarnya penyumbatan tersebut kolesterol dapat mengalir sampai jauh ke tujuan yang telah diatur oleh ALLOH Ta'ala.

4. Apakah tujuan pengobatan dalam rangka meningkatkan jumlah dan kualitas 'armada' HDL? Sehingga jumlah armada HDL memadai dan secara normal bekerja mengangkut kelebihan LDL?

5. Bagaimana bila melonjaknya angka kolesterol dipicu oleh stress/ depresi atau pengaruh sihir (syaithon) yang suka mengganggu aliran darah?

6. Ataukah memang sebenarnya angka kolesterol seseorang yang di atas normal adalah suatu kewajaran? Apalagi bagi kaum manula tingginya kadar kolesterol mereka merupakan bentuk keseimbangan karena semakin menurunnya kondisi fisik mereka.

7. Adakah juga perhatian terhadap sumber lemak yang dikonsumsi seseorang bersumber dari lemak jahat yang sesungguhnya, yakni babi atau lemak ayam negeri yang tidak sehat, baik diketahui maupun tampil dalam berbagai bentuk makanan, suplemen dan obat yang menggiurkan dan menggoda selera banyak orang?

Bukankah lemak yang bersumber dari binatang harom dan kotor akan mempengaruhi kualitas kolesterol dan kepribadian? Sebagaimana juga pengaruh kebaikan dari makanan yang halal dan thoyyib terhadap kesehatan dan perilaku.

8. Lalu mengapa hijamah (bekam) dapat menstabilkan angka kolesterol dengan cepat? Bukankah hal ini terkait dengan terbukanya ragam faktor penyempitan dan penyumbatan? Berbeda dengan pendapat sebagian pihak yang meyakini tidak mudah menstabilkan angka kolesterol dan butuh waktu panjang setidaknya lebih dari 3 bulan. Bukankah kesimpulan ini sangat terkait dengan fungsi liver sebagai pabriknya kolesterol? 
Artinya stabilnya kolesterol sangat tergantung dengan kondisi atau kesehatan liver, maka masanya agak panjang, bahkan bisa lebih dari 6 bulan.

Untuk itu sejauh mana perhatian terhadap fungsi liver dalam gonjang-ganjing kolesterol.

9. Atau ada faktor lain yang masih belum mampu dijangkau oleh keyakinan, akal dan ilmu pengetahuan?
Masalahnya, yang kini berkembang di tengah masyarakat, bahwa bila angka kolesterol seseorang di atas angka normal, tindakannya adalah diberikan obat sintetis atau herbal yang bertujuan langsung menekan maupun mengerem angka kolesterol secepat mungkin. Pada umumnya pula mereka yang kebetulan mengalami angka kolesterolnya di atas normal tak pernah mempertanyakan atau merenungkan apa sesungguhnya yang menjadi sasaran dari pengobatan tersebut? Apakah berfungsi menahan produksi kolesterol (LDL) oleh liver atau sekedar mempercepat pembuangan LDL dari aliran darah? Lantas bagaimana pula dengan efek buruk ragam maksud pengobatan kolesterol?

Sebuah obat kolesterol ternama ternyata menyebutkan deretan efek samping dari obat tersebut yang justru bertolak belakang dengan fungsi kolesterol itu sendiri. Di antara efek bila diminum secara rutin seseorang akan mengalami abdominal pain (nyeri dada), konstipasi, flatus, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis, terkadang terkena angioneurotic edema.

Efek samping lain yang pernah dilaporkan adalah terjadinya disfungsi saraf kranial, tremor, pusing, vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati perifer, anafilaksis, angiodema, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik, anoreksia, muntah, alopesia, pruritus, ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi, mempercepat katarak, ophthalmoplegia, gangguan fungsi hati dan lainnya.

Sementara itu pada produk herbal untuk kolesterol sebagiannya menjelaskan bahwa mengkonsumsi herbal tersebut akan merangsang cairan empedu dari kandung empedu ke usus hingga kolesterol terbawa bersama cairan empedu, selanjutnya dibuang lewat feses (tinja). Lalu herbal juga bekerja menghindarkan terjadinya penggumpalan (plak) pada dinding pembuluh darah untuk menghindarkan penyempitan atau penyumbatan, sekaligus menghindarkan obesitas (kegemukan).

Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 16/ Tahun 3/ 2013.

===
Live from BlackBerry® on esia max-d, Internet Max, Biaya Mini.

Popular posts from this blog