Skip to main content

Ringkasan Shahih Bukhari (198)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari.

Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah.

Ringkasan Shahih Bukhari.

Kitaabush Shalaah.

Kitab Shalat.

7. Bab: Shalat dengan Mengenakan Jubah Buatan Syam.

98. (220) Al Hasan mengatakan bahwa, tidak apa-apa mengenakan pakaian yang ditentukan oleh orang majusi.

99. (221) Ma'mar berkata, "Aku pernah melihat Az-Zuhri mengenakan pakaian buatan Yaman yang dicelup dengan air kencing."

100. (222) Ali pernah mengerjakan shalat dengan mengenakan pakaian yang belum dicuci.

198. Dari Mughirah bin Syu'bah, ia berkata, "Aku pernah bersama Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam [pada suatu malam 7/ 37] dalam suatu perjalanan, (dalam riwayat lain: Aku tidak tahu, kecuali ia mengatakan pada perang Tabuk 5/ 136), [beliau berkata, 'Apakah engkau membawa air?' Aku jawab, 'Ya.' Lalu beliau turun dari kendaraannya] dan berkata, 'Wahai Mughirah, ambilkan ember,' maka aku pun mengambilnya, kemudian Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam beranjak sampai tidak terlihat olehku [karena gelapnya malam], beliau buang hajat, [setelah itu beliau kembali dan aku lihat beliau membawa air 3/ 231] dengan mengenakan jubah buatan Syam [yang terbuat dari wol]. Beliau berusaha mengeluarkan tangannya dari lubang lengan jubah, namun terlalu sempit [sehingga beliau tidak dapat mengeluarkan tangannya dari lengan jubah itu]. Lalu beliau mengeluarkan tangannya dari bagian bawah jubah, lalu aku tuangkan air [ember] kepadanya [ketika selesai 1/ 58], kemudian beliau berwudhu seperti wudhu untuk shalat, [beliau berkumur dan beristinsyaq serta membasuh wajah] [dan kedua tangannya] (dalam riwayat lain: kedua sikutnya), [kemudian beliau mengusap kepalanya]. [Selanjutnya aku merunduk untuk menanggalkan khuffnya, namun beliau berkata, 'Biarkan, karena aku memasukkannya {kedua kaki} dalam keadaan suci.'] Lalu beliau mengusap sepasang khuff yang dikenakannya, dan beliau shalat."

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

220. Diriwayatkan secara maushul oleh Na'im bin Hammad dalam naskahnya yang terkenal dari jalur Hisyam dari periwayatan yang seperti itu. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Syaibah dari jalur lain darinya yang seperti itu. Sanadnya shahih.

221. Diriwayatkan secara maushul oleh Abdurrazaq dengan sanad shahih darinya. Al Hafizh berkata, "Kalimat bil baul (dengan air kencing), jika maksudnya adalah jenisnya, maka itu mustahil, karena ia mencucinya sebelum mengenakannya. Tetapi jika yang dimaksud itu adalah waktu, maka tentu maksudnya adalah air kencing binatang yang dagingnya boleh dimakan, karena yang demikian itu suci.

222. Diriwayatkan secara maushul oleh Ibnu Sa'ad darinya seperti itu.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog