Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah.
Ringkasan Shahih Bukhari.
Kitaabush Shalaah.
Kitab Shalat.
28. Bab: Keutamaan Menghadap Kiblat.
81. (240) Menghadap dengan ujung kaki ke arah kiblat. Demikian yang dikatakan Abu Humaid dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Dari Anas bin Malik (radhiyallaahu 'anhu), ia berkata, "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan laa ilaaha illallah. Jika mereka mengucapkan itu, mengerjakan shalat kita, menghadap ke arah kiblat kita, serta menyembelih sembelihan kita, maka darah dan harta mereka diharamkan bagi kita {untuk menumpahkannya}, kecuali karena aturan syariat yang benar. Setelah itu, maka perhitungannya diserahkan kepada Allah." (Dalam riwayat lain: Maka itulah seorang muslim yang berhak atas (memiliki) perlindungan Allah dan perlindungan Rasul-Nya.')"
82. (241) (Dalam riwayat mu'allaq dari Humaid, ia berkata, "Maimun bin Siyah bertanya kepada Anas bin Malik, 'Wahai Abu Hamzah, apa yang mengharamkan darah dan harta seorang hamba?' Anas menjawab, 'Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, menghadap kepada kiblat kita, mengerjakan shalat kita, dan memakan sembelihan kita, maka ia seorang muslim, sehingga ia memiliki apa yang dimiliki setiap muslim, dan padanya berlaku hukum seperti yang berlaku pada setiap muslim'."
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
Catatan Kaki:
240. Ini bagian dari hadits Abu Humaid, yang lengkapnya akan disebutkan secara maushul pada kitab ke 10 bab 144.
241. Al Hafizh tidak mengeluarkannya.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT