Skip to main content

Daftar Isi | Perusak-perusak 'Aqidah

Al-Kalimaatun Naafi'ah fil Akhthaa-isy Syaa-i'ah Tsamaanuun Khatha`fil 'Aqidah.

Syaikh Wahid 'Abdus Salam Baali hafizhahullaah.

Perusak-perusak 'Aqidah.

Daftar Isi.

Pengantar Penerbit.

Muqaddimah Cetakan Kedua.

Muqaddimah Cetakan Pertama.

Delapan Puluh Kesalahan di Dalam 'Aqidah.

1. Al-Istighaatsah kepada orang yang sudah meninggal.

2. Thalab al-Madad (meminta bantuan) kepada selain Allah.

3. Menyembelih hewan untuk jin.

4. Bernadzar kepada selain Allah.

5. Memohon syafa'at (pertolongan) kepada selain Allah.

6. Thawaf pada selain Ka'bah.

7. Mengusap-usap kuburan.

8. Keyakinan sebagian orang awam bahwa siapa saja mati terbunuh pada suatu tempat, maka pada tempat itu pula ruh orang tersebut keluar gentayangan pada malam hari, untuk menakut-nakuti manusia.

9. Keyakinan sebagian manusia bahwa pada hari Jum'at ada saat yang naas di dalamnya.

10. Keyakinan yang berhubungan dengan daging dan ikan.

11. Keyakinan yang berhubungan dengan besi.

12. Keyakinan tentang plastik.

13. Keyakinan yang berhubungan dengan sepatu.

14. Keyakinan bahwa nama Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dapat menjaga anak-anak.

15. Keyakinan yang berhubungan dengan kayu.

16. Takut kepada orang yang sudah mati.

17. Keyakinan bahwa kulit dapat menarik rizki.

18. Membenarkan kata-kata dukun dan "orang pintar (paranormal)".

19. Keyakinan yang berhubungan dengan bebatuan.

20. Keyakinan yang berhubungan dengan plasenta.

21. Keyakinan yang berhubungan dengan tulang.

22. Keyakinan kepada sebuah lilin.

23. Keyakinan bahwa syaitan dapat menumbuhkan sebagian tumbuhan.

24. Keyakinan tentang darah.

25. Keyakinan yang berhubungan dengan matahari.

26. Keyakinan bahwa jika sebuah wadah pecah, itu berarti bahwa ia membawa pergi kejelekan.

27. Keyakinan akan serpihan.

28. Keyakinan yang berhubungan dengan rasi bintang.

29. Beranggapan sial karena banyak tertawa.

30. Beranggapan sial karena suara burung hantu, gagak, dan rajawali.

31. Beranggapan sial dengan padamnya lampu, ketika seseorang datang ke rumahnya.

32. Melakukan perjalanan selain ke masjid yang tiga.

33. Ruku' kepada selain Allah.

34. Memulai salam terhadap Ahlul Kitab.

35. Mencela para Sahabat.

36. Mengkafirkan seorang muslim tanpa alasan.

37. Menjadikan orang yahudi dan nasrani sebagai wali (penolong), dengan menjadikan mereka sebagai orang yang diajak musyawarah.

38. Perayaan musim semi.

39. Hari raya Ibu.

40. Perayaan hari ulang tahun.

41. Perayaan hari ketujuh setelah kelahiran.

42. Mencium uang.

43. Mencium roti ketika menemukannya di tanah.

44. Mencium tangan.

45. Merayakan hari raya yang bid'ah.

46. Bersumpah dengan selain nama Allah.

47. Bersumpah dengan amanah.

48. Keyakinan bahwa sebagian manusia dapat mencegah kasih sayang (rahmat) Allah.

49. Berpaling dari Qadha' dan Qadar.

50. Perkataan sebagian orang, "Rizki Hubal untuk orang-orang gila."

51. Keyakinan yang berhubungan dengan akar kayu manis.

52. Keyakinan yang berhubungan dengan musang.

53. Keyakinan yang berhubungan dengan burung gagak dan burung tekukur.

54. Keyakinan yang berhubungan dengan kura-kura.

55. Keyakinan yang berhubungan dengan bunglon.

56. Keyakinan yang berhubungan dengan gunting.

57. Keyakinan yang berhubungan dengan cermin.

58. Keyakinan yang berhubungan dengan menyapu rumah.

59. Perkataan sebagian dari mereka, "Ihna binaqra fii Suurah 'Abasa" ("Memangnya saya membaca surat 'Abasa").

60. Ungkapan, "Sisa umur ada di dalam kehidupanmu."

61. Ucapan, "Rabb kami telah ingat."

62. Ucapan, "Ya Rabbi, ya Saatir."

63. Keyakinan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah makhluk Allah yang pertama.

64. Perkataan sebagian orang, "Wahai cahaya 'Arsy (singgasana) Allah."

65. Ucapan, "Rabbunaa Maujuud (Rabb kami diadakan)."

66. Ucapan, "Rabb kami ada di setiap tempat."

67. Ucapan, "Ya Rabb! Aku tidak memohon kepada-Mu untuk menolak qadha'-Mu, tetapi yang aku memohon kepada-Mu adalah kelembutan-Mu di dalamnya.

68. Aku adalah 'Abdul Ma'muur (hamba yang diperintah).

69. Lebih mengutamakan cara (petunjuk) orang kafir daripada cara orang muslim.

70. Keyakinan bahwa menyapu rumah pada malam hari dapat mewariskan kefakiran.

71. Memohon perlindungan bagi dua pengantin dengan jimat.

72. Tidak merasa senang jika dikaruniai seorang anak perempuan.

73. Ucapan, "Thaurullaah fii Barsiimihii (Sapi Allah ada pada pohon barsim-nya).

74. Ucapan, "Dustuurun Yaa Siyaadi." (Maaf wahai penguasa, saya akan lewat tempat ini!)

75. Memberikan nama 'Abdul Maujud kepada seorang anak.

76. Memberikan nama 'Abdul 'Ali kepada seorang anak.

77. Memberikan nama 'Abdus Sattar kepada seorang anak.

78. Memberikan nama 'Abdul 'Athi kepada seorang anak.

79. Memberikan nama 'Abdunnabiy kepada seorang anak.

80. Memberikan nama 'Abdurrasul kepada seorang anak.

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Al-Kalimaatun Naafi'ah fil Akhthaa-isy Syaa-i'ah Tsamaanuun Khatha`fil 'Aqidah, Penulis: Syaikh Wahid 'Abdus Salam Baali hafizhahullaah, Penerbit: Daar Ibnu Rajab, Cetakan Kedua, 1424 H/ 2003 M, Judul Terjemahan: Perusak-perusak 'Aqidah, Penerjemah: Beni Sarbeni, Muraja'ah: Arman Amri Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Bogor - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1426 H/ Juni 2005 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT