Orang-orang yahudi Mengakui Kenabian Muhammad, Namun Mereka Tidak Mengimaninya | Al-Baqarah, Ayat 75-77 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.
Shahih Tafsir Ibnu Katsir.
Al-Baqarah, Ayat 75-77.
Orang-orang yahudi Mengakui Kenabian Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, Namun Mereka Tidak Mengimaninya.
Firman Allah Ta'ala, "Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, 'Kami telah beriman.' Dan apabila mereka berada di tengah mereka saja," dan ayat selanjutnya.
Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma tentang firman-Nya, "Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, 'Kami telah beriman,'" ia berkata, "Yakni bahwa sahabat kalian itu adalah Muhammad Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, akan tetapi ia khusus (diutus) kepada kalian saja." (292) Dan apabila mereka berada di tengah mereka saja, maka mereka (orang yahudi) berkata, "Jangan kalian beritahukan hal ini kepada masyarakat Arab. Karena sesungguhnya kalian menyatakan akan menaklukkan mereka dengan dukungan Rasul ini, akan tetapi ternyata ia berasal dari mereka." Maka Allah menurunkan ayat, "Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, 'Kami telah beriman.' Dan apabila mereka berada di tengah mereka saja, maka mereka berkata, 'Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang diterangkan Allah kepadamu, agar dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Rabb-mu?" Kalian mengakui bahwa dirinya adalah seorang Nabi, padahal kalian mengetahui bahwa Allah telah mengambil janji dari kalian untuk mengikutinya, sedang ia memberitahukan kepada manusia bahwa dirinya adalah Nabi yang kita tunggu-tunggu dan kita juga mendapatinya dalam Kitab kita. Ingkarilah dan jangan kalian mengakuinya.
Allah Ta'ala berfirman, "Tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui segala yang mereka rahasiakan dan segala yang mereka nyatakan?" Al-Hasan al-Bashri mengatakan, "Apabila orang-orang yahudi itu berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, 'Kami pun telah beriman,' namun jika mereka berada di tengah sesama mereka saja, mereka berkata, 'Jangan kalian ceritakan kepada teman-teman Muhammad apa yang telah Allah terangkan kepada kalian dalam Kitab suci kalian yang dengannya mereka dapat mengalahkan hujjah kalian di hadapan Rabb kalian.'" (293)
Firman-Nya, "Tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui segala yang mereka rahasiakan dan segala yang mereka nyatakan?" Abul 'Aliyah mengatakan, "Maksudnya apa yang mereka rahasiakan berupa pengingkaran dan pendustaan terhadap kenabian Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam, padahal mereka mendapati nama beliau tertulis di dalam Kitab mereka." Demikian pula yang dikatakan oleh Qatadah.
"Bahwa Allah mengetahui segala yang mereka rahasiakan." Hasan al-Bashri mengatakan, "Apa yang mereka rahasiakan itu, bahwa jika mereka berpaling dari para Sahabat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan kembali bertemu dengan teman-teman mereka, maka mereka saling melarang satu sama lainnya untuk tidak memberitahukan kepada para Sahabat Muhammad tentang apa yang diterangkan oleh Allah dalam Kitab mereka, karena mereka khawatir akan dikalahkan oleh para Sahabat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam di hadapan Rabb mereka dengan hujjah yang diterangkan dalam Kitab mereka. Itulah yang mereka sembunyikan."
"Dan segala apa yang mereka nyatakan?" (294) Yaitu ketika mereka berkata kepada para Sahabat Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam, "Kami beriman." Hal yang sama juga dikemukakan oleh Abul 'Aliyah, ar-Rabi' bin Anas, dan Qatadah. (295)
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
Catatan Kaki:
292. Ath-Thabari (II/ 250).
293. Ibnu Abi Hatim (I/ 239).
294. Ibnu Abi Hatim (I/ 240).
295. Ibnu Abi Hatim (I/ 240).
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Edit Isi: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Cetakan Keempat Belas, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT