Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah.
Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi rahimahullah.
Bahrun Abu Bakar Lc.
H. Anwar Abu Bakar Lc.
Pendahuluan (4).
Kewajiban yang terpikul di pundak para ulama ialah menyelidiki makna-makna Kalamullah dan menafsirkannya, menggali dari sumber-sumbernya serta mempelajari hal tersebut dan mengajarkannya, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:
Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu), "Hendaklah kamu sekalian menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu sekalian menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima. (Ali Imran: 187)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman pula:
Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari Kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka hanyalah azab yang pedih. (Ali Imran: 77)
Allah Subhanahu wa Ta'ala mencela sikap kaum ahli kitab sebelum kita, karena mereka berpaling dari Kitabullah yang diturunkan kepada mereka, mengejar keduniawian serta menghimpunnya, dan sibuk dengan semua hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui Kitab-Nya.
Maka sudah menjadi kewajiban bagi kita kaum Muslim menghentikan semua perbuatan yang menyebabkan mereka (kaum ahli kitab) dicela oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan kita wajib pula mengerjakan hal-hal yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu mempelajari Kitabullah yang diturunkan kepada kita, mengajarkannya, memahaminya, dan memberikan pengertian tentangnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. Ketahuilah oleh kamu sekalian, bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada kamu sekalian tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kalian memikirkannya. (Al-Hadiid: 16-17)
Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan ayat terakhir ini sebelum ayat pertama, untuk mengingatkan bahwa sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala menghidupkan bumi sesudah matinya, demikian pula cara Dia melunakkan hati dengan iman dan hidayah sesudah keras dan kesat karena pengaruh dosa dan maksiat. Hanya kepada Allah-lah memohon harapan dan bimbingan, semoga Dia melakukan hal tersebut kepada kita; sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Mahamulia.
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim, Penulis: Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan dan Tahun, Judul Terjemahan: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar Lc, H. Anwar Abu Bakar Lc, Penyunting: Drs. Ii Sufyana M. Bakri, Penerbit: Sinar Baru Algensindo, Bandung - Indonesia, Cetakan Ketiga, 2003 M.
===
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!