Skip to main content

Pendahuluan (2) | Tafsir Al-Qur-an Al-'Azhim Juz 1

Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim.

Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah.

Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi rahimahullah.

Bahrun Abu Bakar Lc.
H. Anwar Abu Bakar Lc.

Pendahuluan (2).

Dan Dia-lah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu sekalian dikembalikan. (Al-Qashash: 70)

Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia-lah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. (Saba: 1)

Hanya milik Allah-lah segala puji di dunia dan di akhirat, yakni dalam semua yang telah diciptakan-Nya dan yang sedang diciptakan-Nya. Dia-lah Yang Maha Terpuji dalam semua itu, sebagaimana yang telah dikatakan oleh seseorang dalam salatnya, yaitu:

Ya Allah, Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah bumi dan langit.

Oleh sebab itu, Dia mengilhamkan kepada penduduk Surga untuk bertasbih dan bertahmid kepada-Nya, sebagaimana mereka diberi ilham untuk bernapas. Dengan kata lain, mereka bertasbih dan bertahmid kepada-Nya sebanyak bilangan napas mereka, karena mereka merasakan kebesaran nikmat Allah yang terlimpah kepada mereka, kesempurnaan kekuasaan-Nya, kebesaran pengaruh-Nya, dan anugerah-anugerah-Nya yang terus-menerus serta kebaikan-Nya yang kekal terlimpah kepada mereka, sebagaimana disebutkan di dalam firman-Nya:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya; di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam Surga yang penuh dengan kenikmatan. Doa mereka di dalamnya ialah, "Subhanakallaahumma" (Mahasuci Engkau, ya Allah) dan salam penghormatan mereka ialah "Salam." Dan penutup doa mereka ialah, "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam." (Yunus: 9-10)

Segala puji bagi Allah yang mengutus Rasul-rasul-Nya dengan membawa berita gembira dan memberi peringatan supaya tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah sesudah diutus-Nya Rasul-rasul itu. Dia mengakhiri mereka (para Rasul) dengan Nabi yang ummi dari Arab, berasal dari Mekah, sebagai pemberi petunjuk ke jalan yang paling jelas. Allah telah mengutusnya kepada segenap makhluk-Nya dari kalangan umat manusia dan jin, mulai dari pengangkatannya sebagai Rasul hingga hari Kiamat nanti, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu sekalian kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah, dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya); dan ikutilah dia supaya kalian mendapat petunjuk." (Al-A'raaf: 158)

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim, Penulis: Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan dan Tahun, Judul Terjemahan: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar Lc, H. Anwar Abu Bakar Lc, Penyunting: Drs. Ii Sufyana M. Bakri, Penerbit: Sinar Baru Algensindo, Bandung - Indonesia, Cetakan Ketiga, 2003 M.

===

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!