Skip to main content

Surat Al-Baqarah Ayat 129 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR

SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR

SURAT AL-BAQARAH

AL-BAQARAH, AYAT 129

Ya Rabb kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur-an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. 2: 129)

AL-KHALIIL IBRAHIM عليه السلام BERDO'A KEPADA ALLAH MEMOHON PENGUTUSAN NABI صلى الله عليه وسلم

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

"Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat, dan menyampaikan kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya adalah Ahmad (Muhammad)." (QS. Ash-Shaff: 6)

(Inilah latar belakang mengapa) Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda dalam hadits yang telah berlalu (528): "(Diutusnya aku berawal dari) do'a ayahku, Ibrahim عليه السلام dan berita gembira yang disampaikan oleh 'Isa bin Maryam عليهماالسلام

Adapun sabda beliau selanjutnya, "Ibuku bermimmpi seolah-olah telah keluar darinya cahaya yang menerangi istana-istana di negeri Syam." (529) Ada yang mengatakan, yaitu mimpi ibunda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم ketika sedang mengandung beliau. Mimpi itu diceritakannya kepada kaumnya sehingga tersebar dan dikenal oleh masyarakat. Demikianlah permulaannya.

Sedangkan pengkhususan Syam (Syiria) sebagai wilayah yang diterangi cahaya menunjukkan bahwa kejayaan agama dan kenabiannya akan sampai di negeri Syam itu. Karena itulah di akhir zaman negeri Syam akan menjadi benteng bagi Islam dan para pemeluknya. Di sana pula 'Isa putera Maryam akan turun, yaitu di Damaskus, tepatnya di menara timur yang berwarna putih.

Diriwayatkan dalam kitab Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

"Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang membela kebenaran. Tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang menghina dan yang menyelisihi mereka, hingga datang keputusan Allah (hari Kiamat), sedang mereka tetap dalam keadaan seperti itu (membela kebenaran)." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sedangkan dalam kitab Shahiih al-Bukhari disebutkan: "وَهُمْ بِالشَّامِ (...sedangkan mereka berada di Syam.)" (530)

===

Catatan Kaki:

528. Lihat foot note no. 502, -pent.

529. Ahmad (V/262).

530. Fat-hul Baari (VI/731) dan Muslim (II/1524). [Al-Bukhari (no. 3641), Muslim (no. 1037)].

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

Popular posts from this blog