Skip to main content

Surat Al-Baqarah Ayat 125-128 (18) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Baqarah

Al-Baqarah, Ayat 125-128 (18)

Sebaimana yang diriwayatkan oleh Muslim dari 'Abdullah bin 'Ubaid ia berkata, "Al-Harits bin 'Abdillah datang menemui 'Abdul Malik bin Marwan pada masa kekhalifahannya. 'Abdul Malik berkata, "Menurut dugaanku Abu Khabaib -yakni Ibnuz Zubair- tidak mendengar hal itu dari 'Aisyah. Ia hanya mengatakan telah mendengarnya dari 'Aisyah."

Al-Harits berkata, "Bahkan aku mendengarnya langsung dari 'Aisyah."

'Abdul Malik berkata, "Apa yang engkau dengar darinya?"

Al-Harits berkata, "Aku dengar ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya kaummu menganggap pembangunan Ka'bah belum sempurna. Kalaulah bukan karena mereka baru saja keluar dari kemusyrikan, niscaya aku akan melanjutkan pembangunan yang mereka tinggalkan. Jika nanti muncul dari kaummu ide pembangunan kembali Ka'bah sepeninggalku, marilah aku tunjukkan kepadamu pembangunan yang belum mereka rampungkan." Nabi memperlihatkan kepadanya sekitar tujuh hasta. Al-Walid bin 'Atha' -salah seorang perawi- menambahkan: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Niscaya aku akan membuat dua buah pintu yang rata dengan tanah. Pintu sebelah timur dan pintu sebelah barat. Tahukah engkaku mengapa kaummu meninggikan pintunya?' 'Aisyah menjawab, 'Tidak!' Nabi berkata, 'Karena kesombongan, agar tidak masuk ke dalamnya kecuali orang-orang yang mereka kehendaki. Apabila ada orang yang ingin memasukinya, mereka memanggilnya untuk naik ke atas. Lalu apabila ia hampir memasukinya, mereka menolaknya hingga jatuh.'" 'Abdul Malik berkata, "Aku katakan kepada al-Harits: 'Benarkah engkau mendengarnya dari 'Aisyah?'" Al-Harits menjawab, "Benar." 'Abdul Malik termenung sejenak (sambil) bertelekan pada tongkatnya kemudian berkata, "Alangkah baik sekiranya aku biarkan saja begitu, seperti yang dibangun oleh Ibnuz Zubair." (519)

===

Catatan Kaki:

519. Muslim (II/970). [(No. 1333)].

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.