Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir
Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Surat al-Baqarah
Al-Baqarah, Ayat 125-128 (16)
Ibnuz Zubair berkata, "Kalaulah rumah salah seorang dari kalian terbakar tentu ia ingin memperbaharuinya. Bagaimana pula dengan rumah Rabb kalian!? Aku akan beristikharah tiga kali. Aku berkeinginan kuat membongkarnya."
Setelah Ibnuz Zubair beristikharah tiga kali dan bertekad membongkarnya, orang-orang tetap tidak ada yang berani memulainya. Mereka takut akan turunnya adzab dari langit kepada orang yang pertama kali memulainya. Akhirnya seorang laki-laki menaiki Ka'bah lalu membongkar sebuah batu. Ketika melihat tidak terjadi sesuatu pada lelaki itu, orang-orang pun berduyun-duyun membongkarnya hingga rata dengan tanah.
Untuk sementara waktu Ibnuz Zubair membuat tiang-tiang lalu menutupnya dengan tirai. Setelah dinding Ka'bah sudah agak tinggi, Ibnuz Zubair berkata, "Sesungguhnya aku mendengar 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Kalaulah bukan karena orang-orang baru saja masuk Islam dan lagi pula aku tidak mempunyai biaya untuk membangunnya, niscaya aku akan memasukkan Hijir Isma'il (hingga sekomplek dengan Ka'bah) seluas lima hasta. Dan niscaya aku buat satu pintu masuk dan satu pintu keluar."
Kemudian Ibnuz Zubair berkata, "Aku mempunyai biaya dan aku tidak takut kepada manusia."
'Atha' melanjutkan ceritanya. Ia berkata bahwa Ibnuz Zubair pun menambah Hijir Isma'il 5 hasta pada bangunan Ka'bah. Ibnuz Zubair menunjukkan pondasi awal Hijir Isma'il kepada orang-orang, lalu ia membangun di atas pondasi tersebut. Sebelumnya tinggi bangunan Ka'bah adalah 18 hasta. Ketika Ka'bah diperluas, Ibnuz Zubair menganggap bahwa tingginya kurang. Pada awalnya ia menambahnya 10 hasta, dan membuat dua buah pintu, yaitu pintu masuk dan pintu keluar.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Surat al-Baqarah
Al-Baqarah, Ayat 125-128 (16)
Ibnuz Zubair berkata, "Kalaulah rumah salah seorang dari kalian terbakar tentu ia ingin memperbaharuinya. Bagaimana pula dengan rumah Rabb kalian!? Aku akan beristikharah tiga kali. Aku berkeinginan kuat membongkarnya."
Setelah Ibnuz Zubair beristikharah tiga kali dan bertekad membongkarnya, orang-orang tetap tidak ada yang berani memulainya. Mereka takut akan turunnya adzab dari langit kepada orang yang pertama kali memulainya. Akhirnya seorang laki-laki menaiki Ka'bah lalu membongkar sebuah batu. Ketika melihat tidak terjadi sesuatu pada lelaki itu, orang-orang pun berduyun-duyun membongkarnya hingga rata dengan tanah.
Untuk sementara waktu Ibnuz Zubair membuat tiang-tiang lalu menutupnya dengan tirai. Setelah dinding Ka'bah sudah agak tinggi, Ibnuz Zubair berkata, "Sesungguhnya aku mendengar 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Kalaulah bukan karena orang-orang baru saja masuk Islam dan lagi pula aku tidak mempunyai biaya untuk membangunnya, niscaya aku akan memasukkan Hijir Isma'il (hingga sekomplek dengan Ka'bah) seluas lima hasta. Dan niscaya aku buat satu pintu masuk dan satu pintu keluar."
Kemudian Ibnuz Zubair berkata, "Aku mempunyai biaya dan aku tidak takut kepada manusia."
'Atha' melanjutkan ceritanya. Ia berkata bahwa Ibnuz Zubair pun menambah Hijir Isma'il 5 hasta pada bangunan Ka'bah. Ibnuz Zubair menunjukkan pondasi awal Hijir Isma'il kepada orang-orang, lalu ia membangun di atas pondasi tersebut. Sebelumnya tinggi bangunan Ka'bah adalah 18 hasta. Ketika Ka'bah diperluas, Ibnuz Zubair menganggap bahwa tingginya kurang. Pada awalnya ia menambahnya 10 hasta, dan membuat dua buah pintu, yaitu pintu masuk dan pintu keluar.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.