Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir
Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Surat al-Baqarah
Al-Baqarah, Ayat 125-128 (17)
Setelah Ibnuz Zubair terbunuh, al-Hajjaj menulis surat kepada 'Abdul Malik untuk meminta izin kepadanya dan mengabarkan bahwa Ibnuz Zubair telah melakukan pembangunan di atas pondasi berdasarkan persaksian penduduk Makkah yang bisa dipercaya.
'Abdul Malik menulis surat kepadanya: "Sesungguhnya kami tidak mau ikut campur atas perbuatan kotor Ibnuz Zubair! Adapun penambahan tinggi Ka'bah, aku menyetujuinya. Sedangkan penambahan tinggi Hijir Isma'il, maka kembalikanlah ia kepada bentuk semula. Dan tutuplah pintu keluar yang dibuat olehnya."
Maka al-Hajjaj membongkar dan mengembalikannya kepada bentuknya semula." (517)
An-Nasa-i telah meriwayatkannya dalam Sunannya, dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma bagian yang marfu' saja (518) dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun ia tidak menyebutkan kisahnya secara keseluruhan.
Menurut Sunnah Nabi, yang dilakukan oleh 'Abdullah bin az-Zubair radhiyallahu 'anhu itulah yang benar, karena memang itulah yang diinginkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Hanya saja beliau khawatir hati sebagian orang yang baru masuk Islam mengingkarinya, mereka baru saja keluar dari kekafiran. Akan tetapi Sunnah Nabi ini tidak diketahui oleh 'Abdul Malik bin Marwan. Oleh karen aitu setelah ia benar-benar mengetahui hal itu dari 'Aisyah, bahwa 'Aisyah memang meriwayatkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Abdul Malik mengatakan, "Alangkah baiknya jika kita biarkan saja seperti itu, seperti yang dibangun oleh Ibnuz Zubair."
===
Catatan Kaki:
517. Muslim II/970. [Muslim (no. 1333)].
518. An-Nasa-i (V/218). [An-Nasa-i (no. 2910). Lihat Shahiihul Jami' (no. 5323)].
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Surat al-Baqarah
Al-Baqarah, Ayat 125-128 (17)
Setelah Ibnuz Zubair terbunuh, al-Hajjaj menulis surat kepada 'Abdul Malik untuk meminta izin kepadanya dan mengabarkan bahwa Ibnuz Zubair telah melakukan pembangunan di atas pondasi berdasarkan persaksian penduduk Makkah yang bisa dipercaya.
'Abdul Malik menulis surat kepadanya: "Sesungguhnya kami tidak mau ikut campur atas perbuatan kotor Ibnuz Zubair! Adapun penambahan tinggi Ka'bah, aku menyetujuinya. Sedangkan penambahan tinggi Hijir Isma'il, maka kembalikanlah ia kepada bentuk semula. Dan tutuplah pintu keluar yang dibuat olehnya."
Maka al-Hajjaj membongkar dan mengembalikannya kepada bentuknya semula." (517)
An-Nasa-i telah meriwayatkannya dalam Sunannya, dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma bagian yang marfu' saja (518) dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun ia tidak menyebutkan kisahnya secara keseluruhan.
Menurut Sunnah Nabi, yang dilakukan oleh 'Abdullah bin az-Zubair radhiyallahu 'anhu itulah yang benar, karena memang itulah yang diinginkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Hanya saja beliau khawatir hati sebagian orang yang baru masuk Islam mengingkarinya, mereka baru saja keluar dari kekafiran. Akan tetapi Sunnah Nabi ini tidak diketahui oleh 'Abdul Malik bin Marwan. Oleh karen aitu setelah ia benar-benar mengetahui hal itu dari 'Aisyah, bahwa 'Aisyah memang meriwayatkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Abdul Malik mengatakan, "Alangkah baiknya jika kita biarkan saja seperti itu, seperti yang dibangun oleh Ibnuz Zubair."
===
Catatan Kaki:
517. Muslim II/970. [Muslim (no. 1333)].
518. An-Nasa-i (V/218). [An-Nasa-i (no. 2910). Lihat Shahiihul Jami' (no. 5323)].
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.