Skip to main content

Meminta Allah Sebagai Perantara Kepada Makhluk | Kitab Tauhid

At Tauhid, Alladzi Huwa Haqqullah 'alal 'Abid

Kitab Tauhid, Memurnikan La Ilaha Illallah

Bab 65

Meminta Allah Sebagai Perantara Kepada Makhluk

Jubair bin Muth'im menuturkan bahwa ada seorang badui mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengatakan, "Wahai Rasulullah, orang-orang telah melemah, anak isteri kelaparan dan harta benda telah musnah. Mintakanlah kami hujan kepada Rabb-mu. Sesungguhnya kami meminta Allah sebagai perantara kepadamu dan memintamu sebagai perantara kepada Allah." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Mahasuci Allah! Mahasuci Allah!" Beliau terus bertasbih, sehingga para sahabat takut sekiranya beliau shallallahu 'alaihi wa sallam marah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bersabda, "Aku kasihan kepadamu, apakah engkau tidak mengetahui siapa itu Allah? Sesungguhnya kedudukan Allah itu lebih tinggi daripada apa yang kamu ucapkan. Allah tidak boleh dijadikan perantara kepada salah seorang makhluk-Nya." (HR. Abu Dawud 4726, Ibnu Khuzaimah dalam kitab At Tauhid 147)

Kandungan Bab

1. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengingkari orang yang mengucapkan, "Kami menjadikan Allah sebagai perantara kepadamu."

2. Tatkala mendengar ucapan itu, raut muka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berubah sehingga juga berpengaruh pada raut muka para sahabat.

3. Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) tidak mengingkari ucapan badui kepadanya, "Kami menjadikanmu sebagai perantara kepada Allah."

4. Perlu diperhatikan makna ucapan, "Subhanallah." (Mahasuci Allah dari segala hal yang tak layak dengan keagungan dan kebesaran-Nya)

5. Orang-orang Islam meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar beliau memohon (kepada Allah) supaya diturunkan hujan.

=====

Maraji'/ Sumber:
Kitab: At Tauhid, Alladzi Huwa Haqqullah 'alal 'Abid, Penulis: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullaah, Penerbit: Darul Aqidah, Kairo - Mesir, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun 1422 H/ 2002 M, Judul Terjemahan: Kitab Tauhid, Memurnikan La Ilaha Illallah, Penerjemah: Eko Haryono, Editor, Taqdir, Hidayati, Penerbit: Media Hidayah - Indonesia, Cetakan Pertama, Sya'ban 1425 H/ Oktober 2004 M.