Skip to main content

Surat Al-Faatihah (35) | Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim Juz 1

Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim.

Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah.

Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi rahimahullah.

Surat Al-Faatihah (35).
(Pembukaan).
Makkiyyah, 7 ayat.

Imam Sibawaih mengatakan bahwa orang Arab mengatakan tasyaithaana fulanun, artinya "si Fulan melakukan perbuatan seperti perbuatan setan". Seandainya kata syaithan ini berasal dari kata syatha, niscaya mereka (orang-orang Arab) akan mengatakannya tasyayyatha. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang benar adalah lafaz syathan berakar dari kata syathana yang berarti "jauh". Karena itu, mereka menamakan setiap orang -baik dari kalangan manusia, jin, ataupun hewan- yang bersikap membangkang tidak mau taat dengan sebutan "setan".

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk meniupu (manusia). (Al-An'aam: 112)

Di dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu yang menceritakan:

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari godaan setan manusia dan setan jin (yang tidak kelihatan)!" Aku bertanya, "Apakah setan itu ada yang dari kalangan manusia?" Beliau menjawab, "Ya."

=====

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim, Penulis: Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan dan Tahun, Judul Terjemahan: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar Lc, H. Anwar Abu Bakar Lc, Penyunting: Drs. Ii Sufyana M. Bakri, Penerbit: Sinar Baru Algensindo, Bandung - Indonesia, Cetakan Ketiga, 2003 M.

Popular posts from this blog