Skip to main content

Surat Al-Baqarah Ayat 125-128 (9) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Baqarah

Al-Baqarah, Ayat 125-128 (9)

Kemudian Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan: "Lalu ia meminum air itu dan menyusui anaknya. Kemudian Malaikat itu berkata kepadanya: 'Janganlah engkau khawatir akan ditelantarkan, karena di sini ada sebuah rumah Allah (Baitullah) yang akan dibangun oleh anak ini dan ayahnya. Dan sesungguhnya Allah tidak akan menelantarkan ahli baitullah.

Baitullah itu posisinya lebih tinggi dari permukaan bumi, seperti sebuah anak bukit yang terkena banjir sehingga bagian kiri dan kanannya terkikis.

Keadaan ibu Isma'il terus demikian, hingga sekelompok Bani Jurhum atau sebuah keluarga dari kalangan Bani Jurhum datang melalui jalan Kida' melewati mereka.

Pada mulanya mereka (sekelompok Bani Jurhum itu) singgah di daerah sebelah bawah Makkah, lalu mereka melihat burung berputar di angkasa. Mereka pun berkata, "Burung itu pasti sedang mengitari air, padahal selama ini kita mengetahui bahwa di lembah ini tidak ada air." Mereka pun mengutus satu atau dua orang utusan. Ternyata utusan itu menemukan air. Lalu mereka kembali dan memberitahukan tentang air tersebut. Maka mereka pun mendatanginya."

Ibnu 'Abbas selanjutnya menceritakan, "Ibu Isma'il ketika itu sedang berada di sumber air itu. Mereka pun bertanya kepadanya: 'Apakah engkau mengizinkan kami untuk tinggal di sini?' 'Ya, tetapi kalian tidak mempunyai hak atas air ini,' jawab ibu Isma'il. Mereka pun menyahut: 'Baiklah.'"

Kemudian Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma menceritakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, "Maka ibu Isma'il menerima mereka, karena ia menginginkan teman." Selanjutnya mereka tinggal di sana dan mengirimkan utusan kepada keluarga mereka untuk datang dan menetap di sana bersama mereka, sehingga berdirilah beberapa rumah.

Ketika Isma'il tumbuh menginjak usia remaja dan belajar bahasa Arab dari mereka, ia menjadi seorang yang paling dihargai dan dikagumi. Setelah sampai usia dewasa mereka menikahkannya dengan seorang wanita dari kalangan mereka. Setelah itu, ibu Isma'il pun wafat.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

Popular posts from this blog