Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir
Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Surat al-Baqarah
Al-Baqarah, Ayat 125-128 (7)
Kisah Pembangunan Ka'bah, -pent.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia mengatakan bahwa wanita pertama yang membuat ikat pinggang adalah ibu Isma'il, hal itu ia lakukan agar dapat menutupi (kehamilannya) dari Sarah (isteri Nabi Ibrahim yang pertama, ibunya Ishaq). Kemudian Ibrahim membawa isterinya (Hajar) dan puteranya, Isma'il, yang masih dia susui. Hingga akhirnya Ibrahim menempatkan keduanya did ekat Baitullah di sisi sebuah pohon besar di atas sumur Zamzam di bagian atas Masjidil Haram. Dan ketika itu belum ada seorang pun di Makkah, dan juga tidak ada air. Beliau meninggalkan keduanya setelah meletakkan sebuah kantung yang berisi kurma dan tempat dari kulit yang berisi air. Kemudian Ibrahim melangkah pergi, lalu Hajar pun menyusulnya seraya bertanya, "Wahai Ibrahim, ke maan engkau akan pergi? (Apakah) engkau (akan) meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang pun manusia dan tidak ada sesuatu pun?" Hajar terus-menerus menanyakan hal itu, namun Ibrahim tidak menoleh kepadanya. Maka Hajar bertanya kembali: "Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan ini?" "Ya," jawab Ibrahim. Hajar pun berucap: "Kalau memang demikian, Dia tidak akan membiarkan kami."
Hajar pun kembali, dan Ibrahim melanjutkan perjalanan, hingga ketika sampai di sebuah bukit di mana mereka tidak melihatnya, beliau menghadapkan wajahnya ke Baitullah. Beliau berdo'a dengan beberapa do'a seraya mengangkat kedua tangannya, dan mengucapkan:
"Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berikanlah rizki kepada mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim: 37)
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Surat al-Baqarah
Al-Baqarah, Ayat 125-128 (7)
Kisah Pembangunan Ka'bah, -pent.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia mengatakan bahwa wanita pertama yang membuat ikat pinggang adalah ibu Isma'il, hal itu ia lakukan agar dapat menutupi (kehamilannya) dari Sarah (isteri Nabi Ibrahim yang pertama, ibunya Ishaq). Kemudian Ibrahim membawa isterinya (Hajar) dan puteranya, Isma'il, yang masih dia susui. Hingga akhirnya Ibrahim menempatkan keduanya did ekat Baitullah di sisi sebuah pohon besar di atas sumur Zamzam di bagian atas Masjidil Haram. Dan ketika itu belum ada seorang pun di Makkah, dan juga tidak ada air. Beliau meninggalkan keduanya setelah meletakkan sebuah kantung yang berisi kurma dan tempat dari kulit yang berisi air. Kemudian Ibrahim melangkah pergi, lalu Hajar pun menyusulnya seraya bertanya, "Wahai Ibrahim, ke maan engkau akan pergi? (Apakah) engkau (akan) meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang pun manusia dan tidak ada sesuatu pun?" Hajar terus-menerus menanyakan hal itu, namun Ibrahim tidak menoleh kepadanya. Maka Hajar bertanya kembali: "Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan ini?" "Ya," jawab Ibrahim. Hajar pun berucap: "Kalau memang demikian, Dia tidak akan membiarkan kami."
Hajar pun kembali, dan Ibrahim melanjutkan perjalanan, hingga ketika sampai di sebuah bukit di mana mereka tidak melihatnya, beliau menghadapkan wajahnya ke Baitullah. Beliau berdo'a dengan beberapa do'a seraya mengangkat kedua tangannya, dan mengucapkan:
"Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berikanlah rizki kepada mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim: 37)
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.