Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim.
Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah.
Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi rahimahullah.
Surat Al-Faatihah (20).
(Pembukaan).
Makkiyyah, 7 ayat.
Hal yang sama diriwayatkan pula oleh pemilik kitab Sunan lainnya, yaitu Abu Daud, Turmudzi, Nasai, dan Ibnu Majah melalui Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Disebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
Waidzaa qara-a fanshituu.
Apabila imam membaca, maka diamlah kalian (seraya mendengarkannya).
Muslim ibnu Hajjaj menilainya sahih. Kedua hadis tersebut menunjukkan kebenaran pendapat ini yang merupakan qaul qadim dari Imam Syafii dan sebuah riwayat dari Imam Ahmad ibnu Hambal.
Tujuan mengetengahkan masalah tersebut dalam bab ini adalah untuk menerangkan kekhususan surat Al-Faatihah yang mempunyai hukum tersendiri yang tidak dimiliki oleh surat-surat lainnya.
Al-Hafizh Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Sa'id Al-Jauhari, telah menceritakan kepada kami Gassan ibnu Ubaid, dari Abu Imran Al-Juni, dari Anas radhiyallahu 'anhu, yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
Idzaa wadha'tu janbaka 'alal firaasyi waqara`ta faatihatal kitaabi waqul huwallaahu ahadun faqad aminta min kulli syai-in illal mauta.
Apabila kamu hendak meletakkan lambungmu di atas peraduan, lalu membaca Fatihatul Kitab dan Qul huwallahu ahad (surat Al-Ikhlash), maka sesungguhnya kamu aman dari segala mara bahaya, kecuali maut.
=====
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim, Penulis: Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan dan Tahun, Judul Terjemahan: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar Lc, H. Anwar Abu Bakar Lc, Penyunting: Drs. Ii Sufyana M. Bakri, Penerbit: Sinar Baru Algensindo, Bandung - Indonesia, Cetakan Ketiga, 2003 M.
Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah.
Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi rahimahullah.
Surat Al-Faatihah (20).
(Pembukaan).
Makkiyyah, 7 ayat.
Hal yang sama diriwayatkan pula oleh pemilik kitab Sunan lainnya, yaitu Abu Daud, Turmudzi, Nasai, dan Ibnu Majah melalui Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Disebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
Waidzaa qara-a fanshituu.
Apabila imam membaca, maka diamlah kalian (seraya mendengarkannya).
Muslim ibnu Hajjaj menilainya sahih. Kedua hadis tersebut menunjukkan kebenaran pendapat ini yang merupakan qaul qadim dari Imam Syafii dan sebuah riwayat dari Imam Ahmad ibnu Hambal.
Tujuan mengetengahkan masalah tersebut dalam bab ini adalah untuk menerangkan kekhususan surat Al-Faatihah yang mempunyai hukum tersendiri yang tidak dimiliki oleh surat-surat lainnya.
Al-Hafizh Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Sa'id Al-Jauhari, telah menceritakan kepada kami Gassan ibnu Ubaid, dari Abu Imran Al-Juni, dari Anas radhiyallahu 'anhu, yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
Idzaa wadha'tu janbaka 'alal firaasyi waqara`ta faatihatal kitaabi waqul huwallaahu ahadun faqad aminta min kulli syai-in illal mauta.
Apabila kamu hendak meletakkan lambungmu di atas peraduan, lalu membaca Fatihatul Kitab dan Qul huwallahu ahad (surat Al-Ikhlash), maka sesungguhnya kamu aman dari segala mara bahaya, kecuali maut.
=====
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim, Penulis: Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan dan Tahun, Judul Terjemahan: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar Lc, H. Anwar Abu Bakar Lc, Penyunting: Drs. Ii Sufyana M. Bakri, Penerbit: Sinar Baru Algensindo, Bandung - Indonesia, Cetakan Ketiga, 2003 M.