Skip to main content

Pendahuluan Muhaqqiq (14) | Kemuliaan Rasulullah

Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul.

Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi.

Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani.

Muhammad Iqbal Kadir.

Penulis menyebutkan bahwa hadits tersebut adalah dha'if. Berbeda dengan Adz-Dzahabi, yang mengatakan bahwa hadits tersebut adalah maudhu'. Polemik ini terkesan klise, namun andai saya memperluas pembahasan di sini dengan mengutip pendapat Al Hafizh Adz-Dzahabi pun tidak akan menemui justifikasi yang berimbang. Karena, hadits tersebut beredar di antara Husain dan 'Ulwan, Umar Al Wajihi dan para pembuat hadits palsu lainnya. Ibnu Hajar Al 'Asqalani telah membuktikan pendapat Adz-Dzahabi ini. Lihat kitab "Lisan Al Mizan" (4/289-290).

Menurut asumsi saya, Ibnu Taimiyyah pun berpendapat yang sama dalam kitabnya "Minhaj As-Sunnah". Silahkan bagi anda yang tertarik, untuk merujuk langsung kepada referensi tersebut.

Kemudian, dari hadits tersebut sangat kentara indikasi akan dimensi ke-syi'ah-an. Seperti diketahui secara luas, bahwa Ahlus Sunnah telah menetapkan keutamaan Khulafa Rasyidiin yang empat berdasarkan urutan yang telah baku. Pertama Abu Bakar, kedua Umar, ketiga 'Utsman, dan keempat Ali radhiyallahu 'anhum. Hadits tersebut tidak ada mengindikasi kemuliaan Ali radhiyallahu 'anhu saja, bahkan pada masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak ada seorang pun yang menandingi kedudukan Abu Bakar radhiyallahu 'anhu, sebagaimana keutamaan Imam Bukhari (dalam ilmu hadits) dibandingkan dengan orang lain.

Maka bagaimana mungkin untuk dapat dikatakan bahwa, "Ali radhiyallahu 'anhu adalah (satu-satunya) pemuka bangsa Arab." Dan tidak disangsikan lagi, fenomena ini merebak karena ulah dan propaganda syi'ah. Kami mencium bau ke-syi'ah-an Al Ghamari dan rekan-rekannya dari tulisan-tulisan mereka. Hingga seseorang dari mereka telah menulis sebuah makalah khusus untuk mendukung dan memperkuat dukungan terhadap Al Harits Al A'war Asy-Syi'i.

Sebagai penutup, saya memohon taufik dan hidayah-Nya bagi kami dan saudara-saudara kami sesama muslimin, agar kami dapat mengenal fadhilah, keutamaan dan sejarah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang benar. Dan agar mendorong kita untuk menjadikannya sebagai suri tauladan yang baik di dalam segala urusan kehidupan ini.

Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan.

Maha Suci Engkau, ya Allah, segala puji bagi-Mu, saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Mohon ampun dan taubat kami kepada-Mu. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam beserta keluarga-Nya.

Beirut, Senin 28/12/1401 H. [10]

Muhammad Nashiruddin Al Albani.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

10. Karena satu dan lain hal, maka penyelesaian cetakan makalah ini agak terbengkalai hingga baru dapat diselesaikan pada media 1403 H.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul, Penulis: Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi, Pentahqiq: Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Muhammad Iqbal Kadir, Editor: Ahmad Taufiq Abdurrahman, Sri Yulyastuti, Penerbit: Najla Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, September 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog