Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi.
Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
Muhammad Iqbal Kadir.
e. Sumpah Allah atas nama...
7. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah bersumpah atas nama hidup Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dalam firman-Nya, "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan)." (QS. Al Hijr (15): 72)
Sumpah yang mengatasnamakan seseorang mengindikasikan akan adanya kemuliaan dan keagungan hidup (dan pada diri) orang tersebut terhadap subjek yang melakukan sumpah. Dan memang sangat layak untuk menjadikan hidup Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk dijadikan sumpah oleh-Nya, karena hidup beliau memang memiliki dan membawa berkah baik dalam skala spesifik (khusus) maupun general (umum).
f. Kemuliaan nama panggilan.
8. Allah Subhanahu wa Ta'ala memuliakan beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam menyebut nama panggilan baginya. Dia memanggil dengan nama-nama yang disukai-Nya, serta kemuliaan sifat-sifat yang dimiliki olehnya.
Misalnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala menggunakan ungkapan dalam firman-Nya, "Wahai Nabi." (QS. Al Anfaal (8): 64, 65, 70, dan lain-lain); dan "Wahai Rasul." (QS. Al Maa`idah (5): 41 dan 67)
Inilah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh para Nabi lainnya. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala cenderung menyeru mereka dengan nama biasanya. Seperti dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Wahai Adam." (QS. Al Baqarah (2): 35), "Wahai Isa bin Maryam, ingatlah akan nikmat-Ku kepadamu." (QS. Al Maa`idah (5): 110), "Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah." (QS. Al Qashash (28): 30), "Wahau Nuh, turunlah dengan selamat." (QS. Huud (11): 48), "Wahai Daud, sesungguhnya Kami telah menjadikan khalifah di bumi." (QS. Shaad (38): 26), "Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi tersebut." (QS. Ash-Shaaffat (37): 105), "Wahai Luth, sesungguhnya kami utusan Tuhanmu." (QS. Huud (11): 81), "Wahai Zakaria, sesungguhnya Kami memberimu kabar gembira." (QS. Maryam (19): 7), "Wahai Yahya, ambillah kitab itu." (QS. Maryam (19): 12).
Semua orang pun tahu, bahwa apabila seorang majikan memanggil salah satu hamba (anak buahnya) dengan panggilan sifat atau akhlak bagus yang dimiliki oleh hamba tersebut menunjukkan dia (hamba atau anak buahnya) tersebut memiliki keistimewaan mulia dan lebih terhormat serta disenangi dari figur lainnya, dibanding dengan hamba (anak buah) yang hanya dipanggil dengan nama biasanya saja tanpa dibubuhi nama panggilan pujian yang memuliakannya.
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul, Penulis: Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi, Pentahqiq: Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Muhammad Iqbal Kadir, Editor: Ahmad Taufiq Abdurrahman, Sri Yulyastuti, Penerbit: Najla Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, September 2004 M.
===
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!