Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi.
Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
Muhammad Iqbal Kadir.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa mukjizat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam ini adalah lebih hebat dari mukjizat yang pernah dilakukan oleh Nabi Musa 'alaihis salam.
Albani melanjutkan:
"Menurut hemat saya, riwayat itu juga diriwayatkan secara mutawatir dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam kesempatan yang berbeda-beda dari sejumlah sahabat. Hadits-hadits mereka ditakhrij oleh Abu Nu'aim, halaman 345-350, As-Suyuthi (2/214-219), sebagiannya dalam kitab "Ash-Shahihain".
Seperti dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dikatakan, "Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika waktu shalat Ashar telah tiba, orang-orang mencari air wudhu namun tidak ditemukan. Kemudian beliau datang membawa air wudhu, lalu beliau meletakkan tangannya ke dalam wadah air wudhu tersebut. Dan beliau memerintahkan agar mereka segera berwudhu." Anas radhiyallahu 'anhu melanjutkan, "Kemudian saya melihat air memancar dari jari-jarinya. Orang-orang pun berwudhu hingga orang yang paling terakhir dari mereka."
12. Mukjizat Nabi Isa 'alaihis salam dapat mengembalikan (penglihatan) orang buta yang matanya masih berada (menempel) di tempatnya. Sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam diberikan mukjizat untuk menyembuhkan mata seseorang yang telah keluar hingga pipinya.
Keistimewaan mukjizat ini meliputi dua dimensi:
a) Kemukjizatan untuk mengembalikan mata orang tersebut ke tempat wajarnya dengan sempurna.
b) Memulihkan penglihatan orang tersebut sediakala.
Albani menambahkan bahwa penulis ingin merujuk kepada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan Abu Nu'aim dari riwayat 'Ashim bin Umar bin Qatadah, dari ayahnya, dari kakeknya Qatadah, bahwa suatu hari matanya tertimpa musibah hingga biji matanya keluar dari tengkoraknya. Kemudian mereka ingin memotongnya dan menanyakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Lalu beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Jangan." Kemudian beliau mendoakannya dan memejamkan mata Qatadah dengan telapak tangannya. Saat itu, beliau tidak tahu mata bagian mana yang cedera.
Riwayat ini disebutkan As-Suyuthi dalam kitabnya (1/145), sedangkan lafazhnya oleh Abu Ya'la telah dibawakan oleh Al Haitsami dalam kitab "An-Najma" (8/297-298). Dan dia berkomentar bahwa dalam sanad hadits tersebut terdapat Yahya bin Abdul Humaid Al Hamani yang riwayatnya secara dha'if.
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul, Penulis: Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi, Pentahqiq: Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Muhammad Iqbal Kadir, Editor: Ahmad Taufiq Abdurrahman, Sri Yulyastuti, Penerbit: Najla Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, September 2004 M.
===
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!