Skip to main content

Mengimani Wujud, Nama-nama, Sifat-sifat, Pekerjaan Mereka | Rukun Kedua: Iman Kepada para Malaikat | Rukun Iman yang Enam | Tingkatan Kedua: Iman | Tingkatan-tingkatan Din | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Kedua.

Ma'rifatud Din.
Mengenal Dinul Islam.

2) Malaikat adalah makhluk gaib yang selalu beribadah kepada Allah 'Azza wa Jalla. Mereka sama sekali tidak mempunyai karakteristik rububiyah maupun uluhiyah sedikit pun. Allah 'Azza wa Jalla menciptakan mereka dari cahaya (nur) dan telah memberikan sifat ketundukan yang sempurna kepada mereka, serta memberikan kekuatan untuk menunaikannya.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Dan Malaikat-malaikat yang ada di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk mengibadahi-Nya dan tidak pula merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tanpa ada hentinya." (Al-Anbiya` [21]: 19-20)

Jumlah mereka banyak sekali sehingga tiada yang dapat menghitungnya kecuali Allah 'Azza wa Jalla. Dalam Ash-Shahihain disebutkan hadits yang berasal dari Anas bin Malik (radhiyallahu 'anhu) tentang kisah Mi'raj, bahwa Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) diperlihatkan Al-Baitul Ma'mur di langit. Padanya setiap hari terdapat tujuh puluh ribu Malaikat yang menunaikan shalat. Jika mereka itu telah keluar (selesai shalat), mereka itu takkan pernah kembali ke situ. (38)

Iman kepada Malaikat mencakup empat perkara:

Pertama: Iman dengan adanya mereka.

Kedua: Iman dengan siapa saja dari mereka yang kita ketahui namanya, seperti Jibril ('alaihis salam). Sedangkan yang tidak kita ketahui namanya, kita imani secara ijmal (global).

Ketiga: Iman dengan sifat-sifat mereka yang kita ketahui, seperti sifat Jibril ('alaihis salam), di mana Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) telah mengabarkan bahwa beliau pernah melihat Jibril dalam sifatnya yang asli, yang ternyata mempunyai enam ratus sayap yang dapat menutupi cakrawala. (39) Kadangkala, dengan perintah Allah 'Azza wa Jalla Malaikat dapat berubah (menjelma) dalam bentuk seorang lelaki, seperti yang pernah terjadi pada diri Jibril ketika diutus oleh Allah 'Azza wa Jalla kepada Maryam, lalu Jibril menjelma menjadi manusia yang utuh (sempurna). Juga seperti yang pernah terjadi ketika Jibril mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau sedang duduk di tengah-tengah para sahabat.

Jibril mendatangi beliau dengan karakter seorang lelaki yang mengenakan pakaian sangat putih, rambutnya hitam pekat, tiada terlihat bekas bepergian padanya, dan tak seorang pun di antara sahabat yang mengenalnya. Ia kemudian duduk di hadapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, lalu menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua paha Nabi. Selanjutnya ia menanyakan kepada Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) tentang Islam, Iman, Ihsan serta tentang Kiamat dan tanda-tandanya. Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) kemudian menjawabnya, lalu ia pun pergi. Setelah itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata, "Ini tadi adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang agama kalian!" (HR. Muslim)

Demikian juga para Malaikat yang diutus oleh Allah 'Azza wa Jalla kepada Ibrahim dan Luth ('alaihimas salam). Mereka datang dalam bentuk seorang laki-laki.

Keempat: Iman dengan apa yang kita ketahui tentang pekerjaan-pekerjaan mereka yang mereka tunaikan berdasarkan perintah Allah 'Azza wa Jalla, seperti mensucikan-Nya (bertasbih) dan beribadah kepada-Nya siang dan malam tanpa kenal lelah dan tanpa pernah berhenti.

Ada sebagian dari mereka yang mempunyai pekerjaan-pekerjaan khusus. Misalnya:

* Jibril dipercaya untuk menyampaikan wahyu Allah 'Azza wa Jalla. Allah mengutusnya kepada para Nabi dan Rasul untuk menyampaikan wahyu.

* Mikail diserahi untuk mengatur hujan dan tumbuh-tumbuhan.

* Israfil diberi tugas untuk meniup sangkakala pada saat Kiamat tiba dan dibangkitkannya makhluk.

* Malakul maut diserahi untuk menggenggam (mencabut) nyawa ketika terjadi kematian.

* Malik diserahi untuk menjaga Neraka. Dia adalah Malaikat penjaga Neraka.

* Para Malaikat yang diserahi untuk mengatur janin di dalam rahim. Jika seorang manusia telah sempurna empat bulan di dalam perut (kandungan) ibunya, maka Allah 'Azza wa Jalla mengutus seorang Malaikat kepadanya dan memerintahkannya untuk menulis rezekinya, ajalnya, amalnya dan sengsara atau bahagianya.

* Para Malaikat yang dipasrahi untuk mengawasi amal perbuatan Bani Adam (manusia) serta mencatatnya. Untuk setiap orang terdapat dua Malaikat, yang satu di sebelah kanan dan satunya lagi di sebelah kiri.

* Para Malaikat yang diserahi untuk menanyai mayit ketika telah diletakkan di dalam kuburnya. Ketika itu, dua Malaikat mendatanginya untuk menanyakan kepadanya tentang Rabbnya, agamanya, dan Nabinya.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

38. HR. Bukhari, kitab Bad'ul Khulq, bab "Dzikrul Malaikah", dan Muslim, kitab Al-Iman, bab "Al-Isra` bi Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa Sallam wa Fardhish Shalawat".

39. HR. Bukhari, kitab Bad'ul Khulq, 3232-3233.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog