Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.
Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.
Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.
Syarah Tsalatsatul Ushul.
Ma'rifatur Rabb.
Mengenal Rabb (Allah).
Dalil istighatsah adalah firman Allah, "Ingatlah ketika kalian memohon keselamatan kepada Rabb kalian, lalu diperkenankan-Nya permohonan kalian itu." 1) (Al-Anfal [8]: 9)
Syarah:
1) Istighatsah artinya memohon keselamatan dari penderitaan dan kebinasaan. Istighatsah dibagi menjadi empat:
Pertama: Memohon keselamatan kepada Allah 'Azza wa Jalla. Ini merupakan salah satu amalan yang sangat utama dan sempurna. Ia merupakan tradisi para Rasul dan pengikut mereka. Dalilnya adalah sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh rahimahullah, yaitu firman Allah:
"Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu. Sesungguhnya Aku mendatangkan bala bantuan kepada kalian dengan seribu Malaikat yang berturut-turut." (Al-Anfal [8]: 9)
Itu terjadi pada waktu perang Badar, ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam melihat jumlah pasukan musyrik seribu personil, sedangkan jumlah para sahabatnya hanya tiga ratus personil lebih sedikit. Maka beliau masuk ke dalam kemah, lantas memohon kepada Rabbnya seraya mengangkat tangan dan menghadap kiblat. Beliau berdoa:
اَللَّهُمَّ أَنجِزْ لِيْ مَاوَعَدْتَنِيْ, اَللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الْإِ سْلاَمِ تُعْبَدْ فِي اْلأَرْضِ.
Allaahumma anjizlii maa wa 'adtanii, allaahumma intuhlik hadzihil 'ishaabata min ahlil islaami laa tu'bad fil ardhi.
"Ya Allah, tunaikanlah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, jika Engkau menghancurkan kelompok orang Islam ini, niscaya Engkau tidak lagi diibadahi di muka bumi." (24)
Beliau terus melakukan istighatsah kepada Rabbnya seraya mengangkat tangannya, sampai-sampai selendang beliau jatuh dari pundak, lantas diambil oleh Abu Bakar radhiyallahu 'anhu dan diletakkannya kembali di atas pundak beliau. Kemudian Abu Bakar mendekati beliau dari belakang, lalu berkata, "Wahai Nabi Allah, Rabbmu pasti mengabulkan permohonanmu. Sesungguhnya Dia pasti menunaikan janji-Nya kepadamu." Lantas Allah menurunkan ayat ini.
Kedua: Memohon keselamatan kepada mayit atau makhluk hidup yang tidak terlihat dan tidak mampu memberikan keselamatan. Ini merupakan tindakan syirik. Sebab tindakan ini tidak akan dilakukan kecuali oleh orang yang mempunyai keyakinan bahwa mereka memiliki kekuasaan tersembunyi dalam mengelola alam semesta. Dengan demikian, ia telah menganggap mereka itu memiliki sebagian sifat ketuhanan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan, bila ia berdoa kepada-Nya dan menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kalian (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Amat sedikit kalian mengingat-Nya." (An-Naml [27]: 62)
Ketiga: Memohon keselamatan kepada makhluk hidup yang mengetahui dan mampu memberikan keselamatan. Tindakan ini dibolehkan, sebagaimana dibolehkannya meminta pertolongan kepada mereka. Allah 'Azza wa Jalla berfirman tentang kisah Musa ('alaihis salam):
"... Maka orang yang dari golongannya meminta agar diselamatkannya terhadap orang yang dari musuhnya, lalu Musa meninjunya dan matilah musuhnya itu..." (Al-Qashash [28]: 15)
Keempat: Memohon keselamatan kepada makhluk hidup yang tidak mampu memberikan pertolongan, tanpa meyakini bahwa ia mempunyai kekuatan tersembunyi. Contohnya adalah orang yang tenggelam meminta tolong kepada orang lain yang tangannya buntung. Ini merupakan tindakan sia-sia atau ejekan terhadap orang yang dimintainya untuk menyelamatkannya. Tindakan ini dilarang disebabkan oleh alasan ini dan satu alasan lain bahwa tindakan orang yang tenggelam ini bisa memperdayakan orang lain, sehingga orang lain tersebut berkeyakinan bahwa orang yang tangannya buntung itu memiliki kekuatan tersembunyi yang bisa menyelamatkan dari kesusahan.
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Catatan Kaki:
24. HR. Muslim dalam Kitabul Jihad, bab "Al-Imdad bil Malaikati fi Ghazwati Badr".
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!