Skip to main content

Tawakal | Macam-macam Ibadah | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ma'rifatur Rabb.
Mengenal Rabb (Allah).

Dalil tawakal adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Dan hanya kepada Allah saja hendaklah kalian bertawakal, jika kalian benar-benar beriman." (Al-Ma`idah [5]: 23). Allah juga berfirman, "Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya." (Ath-Thalaq [65]: 3) 1)

Syarah:

1) Bertawakal artinya menggantungkan diri kepada sesuatu. Bertawakal kepada Allah artinya menggantungkan diri kepada Allah sebagai pemberi kecukupan dalam mendatangkan manfaat dan mencegah mudarat. Tawakal kepada Allah merupakan kesempurnaan dan tanda iman, karena Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"...dan hanya kepada Allah hendaklah kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (Al-Ma`idah [5]: 23)

Jika seorang hamba benar-benar bertawakal kepada Allah, maka Allah 'Azza wa Jalla akan mencukupi keperluannya, karena Allaha 'Azza wa Jalla berfirman:

"...dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya..." (Ath-Thalaq [65]: 3)

Jadi, tidak ada sesuatu yang dikehendaki-Nya, yang tidak terlaksana.

Ketahuilah bahwa tawakal itu ada beberapa macam:

1. Tawakal kepada Allah 'Azza wa Jalla. Ini merupakan kesempurnaan iman dan salah satu ciri kebenarannya. Hukumnya wajib, dan iman tidak sempurna kecuali dengannya. Dalilnya telah dikemukakan.

2. Tawakal terselubung, yaitu seseorang menggantungkan diri kepada mayit dalam mendatangkan dan manfaat dan menangkal mudarat. Ini merupakan syirik akbar; karena ia tidak mungkin terjadi kecuali pada orang yang berkeyakinan bahwa mayit tersebut mempunyai kekuasaan tersembunyi untuk mengatur alam. Tidak ada bedanya, apakah mayit tersebut seorang Nabi, wali, atau thaghut musuh Allah 'Azza wa Jalla.

3. Tawakal dalam artian menggantungkan kepada orang lain dalam hal yang bisa dilakukan oleh orang itu, diiringi dengan perasaan akan tingginya kedudukan orang itu dan rendahnya kedudukan orang yang bertawakal. Misalnya, seseorang bergantung kepada orang lain dalam memperoleh penghidupan, dan sebagainya. Ini merupakan syirik ashghar, karena kuatnya ketergantungan hati kepadanya. Adapun jika seseorang bergantung kepadanya, dengan anggapan bahwa ia merupakan sebuah sebab, sedangkan Allah 'Azza wa Jalla adalah satu-satu-Nya yang berkuasa untuk mewujudkannya, maka ia tidak berdosa jika memang yang ditawakali benar-benar berpengaruh dalam mewujudkannya.

4. Menggantungkan diri kepada orang lain dalam urusan yang sebenarnya menjadi wewenang orang yang bertawakal. Dengan kata lain, ia mewakilkan kepada orang lain, perkara yang memang boleh diwakilkan. Tindakan ini tidak berdosa, berdasarkan dalil dari Al-Kitab, As-Sunnah, dan ijmak. Ya'qub pernah mengatakan kepada anak-anaknya:

"Wahai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya." (Yusuf [12]: 87)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah mewakilkan urusan pengambilan sedekah kepada para amil dan pegawai, memberi kuasa kepada orang lain untuk membuktikan dan melaksanakan hukuman had. Beliau juga menyerahi Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu pengelolaan binatang kurban dalam Haji Wada' untuk menyedekahkan kulit dan pelana binatang itu dan menyembelih sisa seratus binatang, yang mana enam puluh tiga di antaranya telah disembelih oleh beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam sendiri. Adapun ijmak mengenai dibolehkannya hal itu merupakan hal yang sudah dimaklumi.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog