Skip to main content

Mengimani Wujud Allah | Rukun Pertama: Iman Kepada Allah | Rukun Iman yang Enam | Tingkatan Kedua: Iman | Tingkatan-tingkatan Din | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Kedua.

Ma'rifatud Din.
Mengenal Dinul Islam.

Rukun iman itu ada enam, yaitu iman kepada Allah 1). Iman kepada para Malaikat-Nya 2), iman kepada Kitab-kitab-Nya 3), iman kepada para Rasul-Nya 4), iman kepada Hari Akhir 5), iman kepada qadar (takdir) yang baik maupun yang buruk 6).

Dalil keenam rukun iman ini adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Kebaktian (iman) itu bukanlah sekedar menghadapkan wajahnya ke arah timur atau barat, akan tetapi yang sebenarnya adalah iman seseorang kepada Allah, Hari Akhir, para Malaikat, Kitab-kitab dan Nabi-nabi..." (Al-Baqarah [2]: 177)

Sedangkan dalil qadar (takdir) adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Sesungguhnya segala sesuatu telah Kami ciptakan sesuai dengan qadar." (Al-Qamar [54]: 49)

Syarah:

1) Iman kepada Allah itu mencakup empat hal:

Pertama: Iman kepada kewujudan (adanya) Allah 'Azza wa Jalla.

Kewujudan Allah 'Azza wa Jalla ini telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara' dan indra.

Petunjuk fitrah menyatakan kewujudan Allah. Karena segala makhluk telah diciptakan untuk beriman kepada Penciptanya tanpa harus diajari sebelumnya. Tidak ada makhluk yang berpaling dari fitrah ini, kecuali hatinya termasuki oleh sesuatu yang dapat memalingkannya dari fitrah itu. Ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam:

"Tiada yang terlahir melainkan ia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanya yang akan menjadikannya sebagai orang yahudi, nasrani atau majusi." (34)

Petunjuk akal menyatakan kewujudan Allah, karena seluruh makhluk yang ada ini, termasuk yang sudah berlalu maupun yang akan datang kemudian, sudah tentu ada Pencipta yang menciptakannya. Tidak mungkin makhluk itu mengadakan dirinya sendiri atau ada begitu saja dengan sendirinya (tanpa ada yang menciptakannya).

Tidak mungkin makhluk itu tercipta oleh dirinya sendiri, karena sesuatu itu tidak dapat menciptakan dirinya sendiri. Sebab, sebelum ia ada, ia tiada. Maka bagaimana mungkin ia bisa menjadi pencipta?

Ia juga tidak mungkin ada secara kebetulan, karena segala sesuatu yang terjadi itu sudah pasti ada yang menjadikannya. Dan lagi, wujudnya yang mengikuti keteraturan yang indah ini, mengikuti keserasian yang padu serta adanya hubungan erat yang tak bisa dipisahkan antara sebab dan musababnya, dan juga antara makhluk satu dengan lainnya; semuanya menolak penuh jika kewujudan sesuatu itu secara kebetulan. Sebab, sesuatu yang asal ada secara kebetulan berarti tidak mengikuti keteraturan pada asal kewujudannya; lalu bagaimana mungkin ia kemudian bisa menjadi teratur dalam perkembangan berikutnya?

Jika seluruh makhluk yang ada ini tidak mungkin ada dengan sendirinya (menciptakan dirinya sendiri) dan juga tidak mungkin ada secara kebetulan begitu saja, maka dapatlah dipastikan bahwa ada yang menciptakan atau mengadakannya; yaitu Allah Rabb semesta alam!

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

34. HR. Bukhari dalam Kitabul Jana`iz, bab "Idza Aslama Ash-Shabiy fa Mata, Hal Yushalla 'alaih"; dan juga oleh Muslim dalam Kitabul Qadr, bab "Ma min Maulud Yuladu illa 'alal Fithrah".

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog